Take a fresh look at your lifestyle.

Ekonomi dan Keuangan Syariah, Sri Mulyani : Indonesia Berpotensi Besar

3 98

Ibadah.co.id –Di tengah dinamika global yang belum berakhir saat ini, prinsip–prinsip di dalam ekonomi dan keuangan syariah diharapkan dapat memberi sumbangsih dalam perumusan bauran kebijakan nasional dalam rangka pemulihan ekonomi. Hal ini guna mendukung pencapaian ekonomi syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia.

Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia sekaligus Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memaparkan bahwa terdapat empat fokus utama spesifik ekonomi syariah di Indonesia.

“Ada 4 fokus utama yaitu pengembangan industri halal, pengembangan sektor keuangan syariah, pengembangan sektor keuangan sosial syariah, dan pengembangan kewirausahaan syariah.” ujarnya dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah bertajuk Srikandi Ekonomi Syariah Bersinergi Mendukung Pemulihan Ekonomi, Rabu (21/4).

Dalam The State of Global Islamic Ecomic Report 2020/2021 digambarkan bahwa pengeluaran konsumen muslim untuk makanan, minuman, farmasi dan pariwisata yang memiliki dimensi  halal atau ramah muslim pada tahun 2019 mencapai nilai 2,02 triliun US dollar.

“Bukan hanya itu, Indonesia juga merupakan pasar dari produk halal terbesar di dunia khususnya di sektor makanan, dan untuk sektor lainnya menjadi salahsatu tempat destinamsi konsumen terbesar di dunia,” pungkas Sri Mulyani.

Adapun, ia mengatakan bahwa sektor jasa keuangan syariah Indonesia tumbuh signifikan pada tahun 2020 di triwulan pertama, meskipun pangsa keuangan syariah masih dibawah 10 % yaitu 9,89%. Namun, ini belum termasuk kapitalisasi saham syariah dimana total asetnya mencapai 1.802,8 triliun rupiah.

Di bidang keuangan sosial syariah, pemerintah mendorong zakat dan wakaf dimana blended finance dikembangakan. Konsep blended finance seperti dana ziswaf yang bersifat produktif adalah untuk memberdayakan kapasitas SDM sebagai infrastruktur penunjang agar UMKM bisa mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.

Baca Juga : Pertama di Dunia, BWI Resmi Luncurkan Indeks Wakaf Nasional

“Pengembangan industri keuangan syariah seharusnya ditekankan kepada elemen kejujuran, kehandalan, tata kelola yang baik dan menjaga kepercayaan,” ujarnya.

Sri Mulyani memastikan bahwa pemerintah akan terus mengembangkan berbagai instrumen dalam rangka meningkatkan kemampuan ekonomi dan instrumen syariah yang bersifat inklusif.

“Kita melihat bahwa peran dari ekonomi syariah dimana aspirasi terus meningkat perlu diwadahi dengan sebuah institusi dan instrumen yang amanah,” tutur Menteri Keuangan.

Baca Juga : BWI Sebut Wakaf Uang sebagai Langkah Strategis Bangun Peradaban

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

3 Comments
  1. […] Indonesia peranan perempuan dalam perekonomian cukup signifikan. Tercatat, 53,76 persen UMKM dimiliki perempuan. Hal ini menunjukkan literasi dan kapasitas perempuan untuk berpikir cerdas […]

  2. […] –Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi keuangan Syariah yang besar. Hal ini disampaikan oleh Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), […]

  3. […] –Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi keuangan Syariah yang besar. Hal ini disampaikan oleh Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy