Wapres Minta Bank Syariah Sesuaikan Pengembangan Produk dengan Keuangan Berkelanjutan
Ibadah.co.id – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta Bank syariah menyesuaikan pengembangan dan inovasi produk sejalan dengan keuangan berkelanjutan atau sustainable finance.
“Bank, termasuk bank syariah, wajib melakukan penyesuaian, pengembangan, inovasi produk dan jasa, yang meliputi peningkatan portofolio pembiayaan, investasi atau proyek keuangan, yang sejalan dengan keuangan berkelanjutan,” ujar Wapres Ma’ruf, Rabu (13/10).
Wapres menyebutkan sejumlah industri yang masuk dalam kategori berkelanjutan antara lain ialah kegiatan energi terbarukan, efisiensi energi, konservasi sumber daya alam (SDA), transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air limbah, serta adaptasi perubahan iklim.
Keuangan berkelanjutan di Indonesia merupakan dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan terhadap pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Salah satunya ialah Green Sukuk, yakni instrumen pendanaan untuk mendukung proyek-proyek hijau guna memitigasi dan mengadaptasi potensi perubahan iklim.
Wapres mengatakan pemerintah telah menginisiasi produk keuangan berkelanjutan dengan menerbitkan Global Green Sukuk sebesar USD3 miliar pada Maret 2018. Pemerintah pun telah menginisiasi produk keuangan berkelanjutan dengan menerbitkan Global Green Sukuk sebesar USD3 miliar pada Maret 2018.
“Penerbitan tersebut menjadi green sukuk pertama kalinya di dunia yang dilakukan oleh negara. Global Green Sukuk ini pun menarik perhatian dengan mencapai kelebihan penawaran sebanyak 2,5 kali,” terang Ma’ruf.
Baca Juga : Marak Investasi Bodong Berkedok Syariah, Begini Pesan OJK!
Pada Februari 2019, pemerintah kembali menerbitkan Global Green Sukuk senilai USD2 miliar dengan kelebihan permintaan sebanyak 3,5 kali. Kegiatan penerbitan produk keuangan berkelanjutan Indonesia itu pun mendapat pengakuan internasional, dengan meraih penghargaan dari Climate Bonds Initiative sebagai penerbit Green Sukuk terbesar di dunia.
“Ini merupakan penghargaan ke-12 bagi Indonesia dalam menerbitkan sukuk hijau (green sukuk), yang menunjukkan bahwa Indonesia telah melakukan upaya untuk membiayai proyek dan sektor ramah lingkungan yang dianggap berkelanjutan,” pungkasnya. (EA)
Baca Juga : BSI Biayai Pabrik Pupuk Iskandar Muda Senilai Rp1,199 triliun