Take a fresh look at your lifestyle.

P2N Gelar Seminar Nasional “Pendidikan Moderasi Bagi Guru-Guru Nahdliyin”

0 318

Ibadah.co.id – Dalam rangka meningkatkan Pendidikan moderasi bagi guru-guru, serta pengimplementasian dukungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terhadap Kementerian Agama (Kemenag) yang secara proaktif
melakukan serangkaian kebijakan guna mendukung penguatan Moderasi, Perkumpulan Pengusaha Profesional Nahdliyin Nahdlatul Ulama (P2N NU) menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Moderasi Bagi Guru-Guru Nahdliyin.

Seminar yang dilaksanakan di Ballroom Savero Hotel Depok, Sabtu (16/7/2022) ini diisi oleh Kepala Pusat Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Dr. H. Mohsen yang diwakilkan Puslitbang Kemenag, Dr. Shofiyuddin, Ketua LD-PBNU, Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, dan Wakil Ketua PCNU Kota Depok, Dr. Moh. Abduh.

Ketua Umum P2N, Ir. Irnanda Laksanawan MSc. Eng (MBM) PhD. dalam sambutannya mengatakan seminar nasional ini akan sangat bermanfaat untuk mewujudkan persatuan Islam.

“Melalui moderasi beragama, umat Islam di seluruh dunia dapat lebih mudah untuk mewujudkan persatuan Islam. Karena untuk mewujudkan persatuan Islam, dibutuhkan kesadaran tentang keragaman dan perbedaan di antara umat manusia. Mari kita bersatu dan bersama bangun bangsa dan agama,” ujar Irnanda.

Ketua PBNU dan Sekjen P2N, H. Choirul Sholeh Rasyid, SE, M.Si menyambut baik dengan banyaknya anak-anak muda yang terjun sebagai pengusaha untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia. Karena itu ia mengatakan acara seperti ini juga harus benar-benar diaplikasikan dengan baik. Dengan tujuan membangun negara dan agama.

“Saya juga berharap NU bisa mempelopori langkah-langkah konkret untuk pengembangan ekonomi umat. karena kita tahu tugas NU salah satunya yang menurut saya penting adalah mendorong ekonomi umat. Oleh karena itu saya senang dengan adanya acara seperti ini. Kaum muda sekarang ini rata-rata sangat kreatif dan inovatif yang mana saat bonus demografi mereka inilah yang akan menjadi tumpuan bangsa ini,” ujar Choirul saat sambutannya.

Choirul melanjutkan, PBNU mendukung upaya pemerintah untuk terus meningkatkan moderasi beragama ini.

“Upaya Pemerintah dalam meningkatkan moderasi beragama ini didukung oleh banyak pihak di Indonesia termasuk dari PBNU yang memiliki sikap dasar kebangsaan sangat jelas, yakni keseimbangan antara akhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Islam), ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia), dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa),” ujar Choirul.

Dalam pemaparan materinya, Puslitbang Kemenag, Dr. Shofiyuddin mengatakan moderasi beragama diartikan sebagai cara pandang, sikap dan praktek keberagaman yang adil dan juga seimbang.

“Dalam konteks Islam, moderasi beragama ini dikenal dengan istilah Islam Wasathiyah yang berarti adil, utama, pilihan atau yang terbaik,” ujar Shofiyuddin saat mengisi materi seminar.

Para narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Moderasi Beragama Bagi Guru-Guru Nahdliyin. (Foto: Ahmad Faqih Zuhair)

Shofiyuddin mengatakan, moderasi beragama sangat diperlukan saat ini.

“Sikap ekstrem dalam beragama tidak sesuai dengan esensi ajaran agama itu sendiri,” ujarnya.

Shofiyuddin juga menyebutkan bahwa moderasi beragama ini belum sepenuhnya menjadi kesadaran kolektif bangsa Indonesia.

“Oleh karena itu, moderasi beragama ini sudah menjadi salah satu prioritas nasional untuk tahun 2020 sampai 2024 nanti,” katanya.

Ketua LD-PBNU, Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin mengatakan guru harus berpegang prinsip untuk terus menanamkan nilai moderasi beragama.

“Guru juga harus berpegang prinsip pada penanaman nilai moderasi beragama, bukan hanya pada kurikulum dan sebagainya, lewat perilaku dan kebiasaannya yang baik, guru akan menanamkan nilai baik bagi murid yang melihatnya, jadi disitulah nilai menjadi seorang guru,” kata KH. Abdullah

Wakil Ketua PCNU Kota Depok, Dr. Mohamad Abduh mengatakan moderasi beragama ini harus ditanamkan ke semua kalangan agar mencintai negara dan bangsanya.

“Moderasi beragama ini harus ditanamkan bukan hanya ke tenaga pendidik, tapi untuk semua kalangan di negara ini, karena moderasi beragama itu akhirnya seperti membangun komitmen kebangsaan, lewat moderasi beragama ini, warga Indonesia ini akan mencintai negaranya sendiri,” ujar Abduh.

Sebagai informasi, Seminar Nasional Pendidikan Moderasi Bagi Guru-Guru Nahdliyin ini dihadiri puluhan guru-guru nahdliyin dari berbagai daerah. (AFZ)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy