Alhamdulillah! Erick Thohir Bersyukur Indonesia Punya Bank Syariah Besar
Ibadah.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memaparkan bahwa BUMN telah melakukan sejumlah transformasi, salah satunya dalam sektor perbankan syariah dengan didirikannya Bank Syariah Indonesia (BSI). BSI merupakan merger dari tiga bank syariah milik bank BUMN yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah.
“Alhamdulillah ini pertama kali di bawah kepemimpinan Bapak Presiden, Indonesia mempunyai bank syariah yang masuk 10 besar di Indonesia,” ujar Erick kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peresmian pabrik industri baja PT Krakatau Steel di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9).
Dari laporan yang didapatkannya, ia menyebut pertumbuhan dari pendanaan syariah saat ini bahkan lebih baik daripada bank konvensional. “Performanya lebih tinggi beberapa persen,” tandas Erick.
Erick juga menargetkan BSI dapat menjadi foot print Indonesia di berbagai negara seperti di Arab Saudi dan UEA dalam lima tahun ke depan. Menurut Erick, Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia sudah sepantasnya memiliki bank syariah yang berskala global.
Segelintir Kinerja Positif BSI
Pada semester I tahun 2021, BSI mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29% dari periode yang sama di tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy). Kenaikan laba pada semester I tahun ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas.
Kualitas pembiayaan tersebut dibuktikan dengan tren penurunan non-performing financing (NPF) gross dari 3,23 persen pada paruh pertama tahun lalu, menjadi 3,11 persen pada semester I/2021.
Dengan kinerja tersebut, BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp 247,3 triliun hingga Juni 2021, naik sekitar 15,16 persen secara yoy. Untuk pembiayaan, BSI menyalurkan Rp 161,5 triliun, naik 11,73% secara yoy.
Sementara itu, sampai dengan 30 Juni 2021, BSI telah merestrukturisasi pembiayaan secara bankwide sebesar Rp 29,42 triliun atau 18,22 persen dari total portofolio pembiayaan. Hal tersebut juga mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang naik sekitar 12,71 persen yoy. Dengan pertumbuhan laba yang signifikan, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas.
Baca Juga : Wah! Duet Adiwarman Karim-TGB Diyakini Akan Bawa BSI Go International
Hal itu ditandai dengan meningkatnya Return on Equity (ROE) dari 11,69 persen per Juni 2020 menjadi 13,84 persen per Juni 2021. Pada semester I/2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 161,5 triliun. Jumlah tersebut naik sekitar 11,73 persen dari tahun 2020 yang sebesar Rp 144,5 triliun.
Porsi terbesar disumbangkan segmen konsumer yang mencapai Rp75 triliun atau setara 46,5 persen dari total pembiayaan. Adapun segmen korporasi sebesar Rp 36,7 triliun atau sekitar 22,8 persen, UMKM mencapai Rp 36,8 triliun setara 22,9 persen dan sisanya segmen komersial Rp10 triliun atau sekitar 6,2 persen.
Bukan hanya itu, untuk menjaga pertumbuhan tersebut, BSI akan terus meningkatkan kapabilitas digital. Diketahui, hingga kini volume transaksi kanal digital BSI tumbuh signifikan sepanjang triwulan kedua 2021. Hingga Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp 95,13 triliun dengan jumlah user mobile banking yang menembus 2,5 juta pengguna. (EA)
[…] Baca Juga : Alhamdulillah! Erick Thohir Bersyukur Indonesia Punya Bank Syariah Besar […]