Bisyr Al Hafi, Sang Pemabuk yang Diberi Kedudukan Mulia
Ibadah.co.id –Beliau seorang tokoh besar baik dalam bidang fiqh, hadis, maupun tasawuf dan beliau sempat berjumpa Fudhoil Ibn Iyadl (W. 187) seorang ulama terkemuka di zamannya.
Nama lengkapnya adalah Bisyr bin al Harits bin Abdu al Rahman bin ‘Atha Abu Nashr al Marwazi al Baghdadi. Ia lahir di Baghdad, pada tahun 179 H dan meninggal di sana.
Beliau awalnya adalah seorang yang suka keluar malam bersama teman sejawatnya, pesta ria dan bersenang-senang. Suatu ketika dalam keadaan mabuk, beliau berjalan sempoyongan, tiba-tiba ditemukan secarik kertas bertuliskan: Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bisyr kemudian membeli minyak untuk memerciki kertas tersebut kemudian menyimpannya dengan hati-hati di rumahnya.
Malam harinya ada seorang berkata dalam mimpinya ia diperintah Allah untuk mengatakan kepada Bisyr:
يا بِشْر طَيَّبْتَ إِسْمَ الله لَيُطَيَّبَنَّ اسْمُكَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
“Hai Bisyr, kamu telah membersihkan dan memberi minyak wangi (parfum) pada kertas yang tertulis Nama Allah itu. Namamu akan wangi di dunia dan di akhirat kelak”. (ar Risalah al Qusyairiyyah, Hal. 19)
“Al-Hafi” adalah nama julukan Bisyr. Maknanya adalah “telanjang” kaki (tanpa alas kaki). Ini diberikan kepadanya karena kemana-mana ia berjalan tanpa alas kaki.
Ada sebuah cerita mengenai ini. Ibn Khalikan, dalam kitabnya “Wafayat al-A’yan”, menceritakan: “Suatu hari Bisyr pergi ke tempat tukang sol sandal. Ia meminta tali benang untuk menjahit sandalnya yang rusak. Si tukang sol mengatakan : “Kamu ini suka sekali membebani orang saja”. Mendengar jawaban itu, ia segera membuang satu sandal yang rusak yang dipegangnya. Ia juga segera melepaskan sandal yang dipakai di kakinya. Dan ia bersumpah untuk tidak akan mengenakan sandal, alas kaki, selama-lamanya”.
Mimpi Bisyr berjumpa Rasulullah Saw.
Bisyr al-Hafi mengatakan, saya bermimpi berjumpa Rasulullah dan beliau mengatakan kepada saya: Apakah kamu mengetahui kenapa Allah mengangkat derajat engkau dibandingkan kawan-kawanmu yang lain? Saya menjawab, kami tidak mengetahui Ya Rasulallah, beliau bersabda: karena engkau mengikuti sunnahku, berkhidmah kepada orang-orang sholeh, selalu menasehati kawanmu ketika salah jalan, cinta kepada para sahabatku, dan ahli baitku. Sehingga Allah berikan engkau kedudukan yang mulia. (ar Risalah al Qusyairiyyah, Hal. 14)
Imam Daruquthny (W. 385 H) pernah ditanya tentang Bisyr al Hafi, beliau mengatakan oarang yang sangat tsiqqoh (kuat ingatan dan pertanggungjawabannya) dan tidak diriwayatkan darinya kecuali hadits yang sahih. (Siyar A’lamin Nubala’, Jilid: 10/475).
Bisyr al-Hafi meninggal tahun 227 H di Baghdad yang menghantarkannya sangat banyak sekali juga yang menshalatkan, sampai dikatakan: tidaklah jenazah keluar dari rumahnya ba’da shalat Subuh baru dimakamkan sehabis salat Isya’. (Thabaqoth asy-Sufiyyah, Hal. 43).
Itulah sekilas perjalanan hidup Bisyr al-Hafi, semoga Allah senantiasa menjaga kita dan dikumpulkan kelak bersama orang-orang saleh. Aminn.
(Ed.RB)