Direktur PAI Kemenag Minta Guru PAI Miliki Karya Terpublikasi

Ibadah.co.id –Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana Sapdi mengatakan, guru PAI saat ini memiliki tantangan yang cukup besar, terutama memberi pengetahuan agama yang kuat dan karakter kebangsaan yang baik.

Guru PAI juga dituntut memiliki karya yang terpublikasi agar dapat dibaca peserta didik dan masyarakat, baik berupa cerpen, opini, paper, maupun karya hasil riset. 

“Ada beberapa tipe cara menulis seperti cerpen, paper, dan riset. Para guru tinggal memilih mau model apa untuk menunjang pengetahuan dan menjalankan bimbingan terhadap peserta didik,” kata Rohmat Mulyana Sapdi, Rabu (24/3. 

Rohmat menyadari kelemahan sebagian guru PAI dalam menjalankan tugas pembelajaran peserta didik dan menjaga kenormalan profesinya sebagai guru.

“Guru sudah seringkali menulis tapi nulisnya di papan tulis; bukan cerpen, paper, atau melakukan riset,” sambung Rohmat Mulyana Sapdi. 

Menurut Rohmat Mulyana Sapdi, para guru bukan tidak mengerti teori. Teori sudah sering dipelari dari buku, karya di jurnal, atau diperoleh dalam berbagai workshop. Bagi guru teori menulis sudah cukup banyak. 

“Yang susah kan mau menulis. Penyebabnya beragam, misalnya kesibukan di sekolah, rumah, atau ide tiba-tiba hilang. Setelah tahu teori, terus ditinggalkan, para guru malas untuk menulis,” tegas Rohmat Mulyana Sapdi. 
 
Kegiatan PPKB untuk penulisan karya tulis ilmiah ingin mengatasi masalah tersebut. Pelatihan ini merupakan respons atas kendala dialami para guru yang diterima Kemenag.

“Saya berharap kegiatan ini mampu mentransformasi guru dari sekadar menjadi seorang pendidik di ruang kelas dan luar kelas, tetapi lebih dari itu membentuk guru memiliki karya yang terpublikasi,” pungkas Rohmat Mulyana Sapdi. 

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) di Kota Bogor diselenggarakan oleh Subdit PAI pada SD/SDLB selama tiga hari, 24-26 Maret 2021. Dalam Workshop ini, guru PAI dilatih untuk membentuk diri menjadi penulis produktif. Hadir sejumlah narasumber dan pelatih kompeten, diantaranya, Firdaus Wajdi, A Zainal Abidin, dan Diyah Salsabil. (EA)