DPR Apresiasi Kinerja UIN Walisongo Perihal Riset Keislaman
Ibadah.co.id – Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selly Andriany Gantina mengapresiasi kinerja Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo perihal riset-riset keislaman. Selain itu, Anggota Komisi VIII lainnya, Ali Taher juga mengapresiasi hal serupa. Diharapkan UIN Walisongo dapat terus mengembangkan penelitian-penelitian keislaman ke depannya.
Seperti dilansir kemenag.go.id pada 21/07/2020, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang diharapkan dapat menjadi kampus percontohan bagi pengembangan riset-riset terdepan berbasis keislaman. Riset-riset keislaman perlu dielaborasi lebih lanjut agar dampaknya bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
Hal ini disampaikan anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selly Andriany Gantina, saat berkunjung ke UIN Walisongo. Legislator dari Dapil Jabar VIII ini berkunjung bersama 12 Anggota DPR lainnya, setelah berkunjung ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Selly menyoroti visi kampus UIN menjadi pusat riset Islam terdepan berbasis kesatuan ilmu pengetahuan harus mampu diwujudkan. “Salah satu caranya dengan peningkatan anggaran riset. Peningkatan kualitas dan mutu riset perlu terus dilakukan,” kata Selly, Senin (20/07).
Setelah anggaran memadai, hasil riset juga harus diupayakan untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lebih luas.
“Jika ada orang bertanya, ini ada naskah bagus hasil penelitian pasti ditanya lembaganya apa. Makanya, saya akan support jika rencana-rencana peningkatan tridharma disampaikan dalam bagian roadmap 2038,” ujarnya.
Ia juga menyampaika fokus riset perlu terus dibenahi. Para dosen, misalnya, ketika melakukan penelitian akan kesulitan jika diberikan jam mengajar yang banyak. Dengan demikian, Dosen akan fokus mencurahkan perhatiannya dalam aspek pengajaran.
Anggota Komisi VIII lainnya, Ali Taher, juga berharap hal senada. UIN Walisongo di usianya yang ke-50 masih perlu terus berbenah dalam berbagai hal.
Selaku anggota DPR, pihaknya mendukung jika kampus terus mengembangkan riset untuk menjadi kampus yang unggul. Ditargetkan pada 2045, atau pada 100 tahun Indonesia, UIN Walisongo harus mampu masuk ke dalam kampus bereputasi dunia.
“PTKIN termasuk UIN Walisongo harus cerdas. Pada 2045, UIN Walisongp mau adq dimana? Sudahkah masuk 500 kampus bereputasi dunia, mungkin saja. Tinggal bagaimana, optimisme sebagai investasi terbesar dibangun. Kampus harus futuristik, milenial dan fungsional agar berperadaban,” ujarnya.
Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq, mengatakan, kampusnya terus berbenah dalam berbagai bidang, salah satunya pada aspek penelitian.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengalokasikan anggaran yang terfokus pada kajian dan riset tentang Walisongo. Dengan riset yang dilakukan secata masif dan berkala, ia yakin UIN Walisongo akam benar-benar menjadi pusat kajian tentang Walisongo.
“Nama besar Walisongo akan diupayakan menjasi pusat kajian Walisongo. Kami sudah berorientasi pada riset ke Walisongo an,” ucapnya. (RB)
[…] – Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq mengatakan bahwa mahasiswa PTKI memiliki peran dalam pengelolaan […]