Take a fresh look at your lifestyle.

dr Reisa Ungkap Tips Sukses Vaksinasi Saat Ramadhan

0 111

Ibadah.co.id – dokter Reisa Broto Asmoro mengungkapkan tips sukses vaksinasi saat Ramdhan. Ia juga menyarankan waktu, dan hal apa saja yang sebaiknya dilakukan ketika seseorang hendak melakukan vaksinasi ketika ia sedang berpuasa.

Seperti dilansir news.detik.com pada 12/4/21, Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dokter Reisa Broto Asmoro menyampaikan tiga tips untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 saat bulan puasa atau Ramadhan. Tips pertama adalah berdoa yang membuat jiwa lebih tenang dan percaya diri.

“Pertama, berdoa dengan khusyuk meminta keyakinan lebih dari Allah SWT agar langkah kita ikut vaksinasi diberikan berkah dan faedah bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia,” kata dr Reisa dalam jumpa pers daring yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/3/2021)

dr Reisa lalu memutarkan video Ketua MUI KH Cholil Nafis yang mencontohkan doa. Doa tersebut memiliki arti sebagai berikut:

“Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu tak ada yang membahayakan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Pendengar lagi Maha Mengetahui.”

dr Reisa mengingatkan MUI telah mengeluarkan fatwa vaksinasi di bulan Ramadhan nomor 13/2021 tentang hukum vaksinasi di bulan puasa. dr Reisa lalu mengatakan waktu terbaik vaksinasi COVID-19 dilakukan saat kondisi badan masih segar.

“Maka vaksinasi di pagi hari sangat disarankan. Pastikan kita sudah mendaftar online agar mendapat jadwal di pagi hari. Selingi masa sesudah sahur dan salat subuh dengan olahraga ringan atau tadarusan agar kondisi badan seperti tekanan dan suhu tubuh dalam kondisi yang baik. Karena saat ini yang dibolehkan orang dengan tekanan darah di bawah 180/110 dan suhu tubuh di bawah 37,3 derajat celcius,” jelasnya.

Tips ketiga, dr Reisa memberi saran bagi lansia penderita komorbid untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum menerima vaksin COVID-19. Dia juga menyarankan agar lansia yang mempunyai komorbid untuk tetap mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter.

“Konsultasilah dengan dokter sebelum memutuskan pergi ke sentra vaksinasi. Dokter akan memberi tips khusus tetap mengendalikan penyakit penyerta sehingga dapat lolos screening pemeriksaan kesehatan sebelum divaksinasi,” ujarnya.

dr Reisa mengatakan pemerintah memberi apresiasi berupa prioritas vaksin kepada pemuda yang membawa 2 lansia untuk mengikuti program vaksinasi. Dia mengatakan dari 21 juta lansia yang berhak menerima vaksin, baru 10% yang menerima vaksin.

“Maka kebaikan anak muda untuk menjelaskan vaksin. Lakukan 3 amal kebaikan: Pertama, berikan info tepat dan terkini tentang COVID-19 dan vaksin. Kedua, bantu daftarkan ke faskes atau sentra vaksinasi. Ketiga, dampingi mereka, bantu mereka agar nyaman ketika mengikuti proses di kala melakukan vaksinasi,” ucapnya.

Dia mengungkapkan pemerintah memberi prioritas vaksinasi kepada lansia karena, berdasarkan data BPS, tingkat harapan hidup di Indonesia telah naik. Pemberian vaksin kepada lansia juga sebagai pemenuhan hak atas masyarakat untuk terlindungi dari penyakit menular.

“Data dari BPS menunjukkan angka harapan hidup sudah di atas 70 tahun. Lansia, meski tidak lagi pergi ke kantor, tapi masih produktif dalam hal menyumbang pikiran mereka, saran dan masukan mereka untuk negara, bangsa, dan Tanah Air,” katanya. Diketahui, per hari ini ada sebanyak 15,4 juta orang yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19. Dan baru sekitar 5 juta yang sudah menerima dosis kedua. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy