Iran Kritik Kebijakan Arab Saudi Mengenai Penyelenggaraan Ibadah Haji
Ibadah.co.id – Negara Iran mengkritik keras kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Negara Arab Saudi mengenai penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020. Pasalnya Negara Arab Saudi berencana hanya akan memperbolehkan sebagian kecil jamaah yang melaksanakan ibadah haji di. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan covid-19.
Seperti dilansir okezone.com pada 25 /06/2020, Badan Nasional Iran untuk Urusan Haji pada Selasa kemarin mengkritik keputusan Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Mereka menyatakan tidak puas dengan adanya pembatasan jumlah jamaah haji 1441 Hijriah/2020 Masehi menjadi sekira 1.000 orang.
Mengutip dari Alaraby, Kamis (24/6/2020), dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan situs Al Alam berbahasa Arab milik negara, Organisasi Haji dan Umrah Iran mengkritik penyelenggaraan pada tahun ini yang dibatasi hanya sekira 1.000 orang dan terdiri dari warga lokal serta ekspatriat yang sudah berada di sana.
Pemerintah Arab Saudi sendiri biasanya setiap tahun memberikan kuota jamaah haji kepada Iran. Tahun lalu sekira 2,5 juta Muslim hadir di Tanah Suci, termasuk 86.500 jamaah Iran.
Organisasi itu mengharapkan Pemerintah Arab Saudi berkonsultasi dengan negara-negara Islam lainnya tentang cara terbaik menggelar ibadah haji selama pandemi virus corona (covid-19).
Sementara Pemerintah Arab Saudi sendiri belum menanggapi pernyataan itu. Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al Rabiah mengatakan jamaah yang diperbolehkan berhaji adalah mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan tidak menderita penyakit kronis.
Para jamaah akan menjalani tes kesehatan terkait virus korona sebelum tiba di Makkah. Kemudian diminta melakukan karantina mandiri setelah prosesi ibadah haji.
Sementara Iran dan Arab Saudi dilaporkan sama-sama sedang berjuang mencegah gelombang kedua wabah virus corona.
Iran pada Selasa kemarin melaporkan jumlah kasus kematian tertinggi dalam satu hari akibat covid-19. Ini menjadi kondisi paling buruk sejak April.
Pekan lalu pihak berwenang Arab Saudi juga melaporkan sejumlah kasus baru virus corona, setelah lockdown dilonggarkan secara bertahap. Pejabat setempat mengatakan lonjakan ini akibat banyak orang tidak mematuhi aturan menjaga jarak sosial.
Jauh sebelumnya pada 2016, Iran pernah memutuskan tidak mengirim jamaah haji ke Tanah Suci Makkah, dampak ketegangan politik dan krisis dengan Arab Saudi setelah meninggalnya sejumlah warga Iran pada tahun sebelumnya dalam sebuah insiden di Jamarat.
Kecelakaan pada 2015 itu menewaskan sedikitnya 2.177 jamaah, termasuk 464 warga negara Iran. (RB)
[…] – Komandan Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) Brigjen Aziz Nasirzadeh menyebut ada pihak yang mencoba mengadu domba umat Islam. Ia pun […]