Isu Israel-Arab Saudi Kerjasama Lawan Iran, Menteri Zionis Buka Suara
Ibadah.co.id- Menteri Kerjasama Regional dari rezim Zionis, Issawi Frej mengatakan bahwa Israel dan Arab Saudi serta negara-negara Teluk lainnya telah bekerjasama untuk melawan Iran. Frej menyebut negaranya dan Arab Saudi telah melakukan kontak langsung.
“Ketika datang ke Arab Saudi dan negara-negara Teluk, ada komunikasi dan pemahaman langsung mengenai bagaimana menghadapi Iran,” kata Frej dalam sebuah wawancara dengan Al-Hurra, saluran berbahasa Arab yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
Terkait informasi tentang kontak langsung yang terjadi, Frej memilih bungkam untuk menjabarkannya. Dia mengatakan hal itu di luar ruang lingkup kantornya.
Frej mengatakan portofolio Kerjasama Regional berhubungan dengan negara-negara Arab yang berbagi kesepakatan normalisasi dengan Israel.
Arab Saudi tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel. Tetapi dua mitra regional dekatnya—Bahrain dan Uni Emirat Arab—menormalkan hubungan dengan Israel tahun lalu.
Mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu diduga mengunjungi Arab Saudi November lalu untuk mengadakan diskusi rahasia dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman. Namun, pemerintah Saudi membantah pertemuan itu secara terbuka.
Tetapi Riyadh—dan khususnya Mohammad bin Salman, yang telah berusaha merombak visi Kerajaan—telah dilaporkan mempertimbangkan hubungan publik dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir. Baik Israel maupun Arab Saudi adalah musuh bebuyutan Iran, yang mereka lihat sebagai ancaman bagi stabilitas regional.
“Ini adalah masalah internasional, bukan hanya yang berdampak [Israel] atau Arab Saudi,” imbuh Frej, yang juga anggota partai sayap kiri Meretz, seperti dilansir dari Times of Israel, Kamis (12/8).
Sebelumnya, Arab Saudi telah mengatakan bahwa mereka tidak akan menormalkan hubungan dengan Israel tanpa ada kesepakatan damai dengan Palestina.
“Perdamaian harus dicapai antara Israel dan Palestina, berdasarkan parameter internasional. Setelah tujuan ini tercapai, segalanya mungkin terjadi,” ujar Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud pada Agustus lalu.
Baca Juga : Israel Izinkan Pembangunan 2.200 Rumah Baru di Tepi Barat Palestina