Ibadah.co.id – Penyebaran Covid-19 yang terus meramba seluruh daerah Indonesia, telah melumpuhkan seluruh usaha masyarakat. Covid-19 yang mengharuskan pemerintah keluarkan kebijakan social distortion juga melemahkanperekonomian pemerintahn Indonesia, dari itu Direktur Utama Baznas, M. Arifin keluarkan inisiasi dana zakat untuk membantu pemerintah mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
Pasalnya, Baznas membuat kampung Baznas Tanggap Bencana Corona. Yang demikian ini adalah bagian dari upaya lembaga program memperluas upaya pencegahan dengan memanfaatkan jaringan komunitas. “Zakat Community Development memiliki jaringan komunitas yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Baznas memanfaatkan jaringan ini untuk melakukan aksi pencegahan Covid-19 agar segera mereda dan tidak terus meluas,” ujarnya kepada pers di Jakarta, Senin 30 Maret 2020
Dijelaskannya, bahwa Baznas melalui Lembaga Zakat Community Development (ZCD) menginisiasi program Kampung Tanggap Bencana Corona sebagai bentuk kepedulian terhadap mustahik untuk mencegah penyebaran wabah corona yang berbasis komunitas.
Dalam pembentukan dan pelaksanaan Kampung Tanggap Bencana Corona ini, ZCD juga menggandeng Baznas Kabupaten dan Provinsi, petugas kesehatan, aparat desa, dan instansi terkait lainnya.
Satu dari beberapa Kampung Tanggap Bencana telah menjalankan programnya dengan melakukan upaya sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran Covid-19, yaitu Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Sebagai salah satu kampung tanggap bencana Corona, Desa Bedono telah melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa area desa, memasang spanduk tentang pemahaman Covid-19 di titik aktivitas masyarakat, dan menggalakkan kampanye PHBS.
Basnaz Alokasikan Dana Desa Tanggap Bencana Corona
Kepala Lembaga Program ZCD, Tatiek Kancaniati mengatakan pembentukan Desa Tanggap Bencana Corona dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan dan penanganan terhadap virus corona yang wabahnya secara perlahan mulai merambah hingga ke desa binaan ZCD.
“Program Desa Tanggap Bencana Corona ini bertahap kita terapkan pada 107 desa yang menjadi titik implementasi program ZCD hingga saat ini. Hal ini memperhatikan kondisi penyebaran Covid-19 yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu, sehingga diperlukan langkah-langkah percepatan, utamanya untuk daerah desa yang minim akses teknologi dan informasi,” ujarnya.
Tatiek menjelaskan ada beberapa rangkaian kegiatan untuk implementasi Kampung Tanggap Bencana Corona, meliputi pembentukan tim Sahabat Tanggap Corona, sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penguatan keamanan kampung, membuat posko tanggap corona, penerapan social distancing, dan sterilisasi fasilitas umum.
Selain itu, dalam melakukan sosialisasi, lanjut Tatiek sahabat ZCD tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Seperti pemasangan poster tentang pemahaman Covid-19 di posko atau tempat kegiatan program, Sahabat ZCD tetap mengenakan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan topi.
“Pembentukan Kampung Tanggap Bencana Corona sangat disambut baik, khususunya oleh Sahabat ZCD sebagai pendamping di titik implementasi program ZCD. Mereka secara proaktif bergerak dengan kreatifitasnya masing-masing melakukan pencegahan penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (RB)