Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Kemenag: Guru RA Wajib Melek Teknologi Di Era Covid-19

21

Ibadah.co.id- Kementerian Agama (Kemenag) membuat program keterampilan teknologi bagi Guru Raudlatul Athfal (RA) guna melaksananaka Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Program tersebut akan diwujudkan dengan Serial Webinar Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas Guru RA pada masa pandemi Covid-19.
“Pelatihan pengembangan kapasitas guu RA bertujuan memberikan penguatan pada guru untuk melakukan inovasi dan kreatifitas dalam bermain dan belajar bagi siswa,” ucap Siti Sakdiyah selaku Kasubdit Bina GTK RA dalam webinar seri ke-5, Rabu (16/09/2020).


Dikutip dari kemenag.go.id pada Kamis (17/09/20), dia juga menjelaskan bahwa PJJ pada masa pandemi membutuhkan kolaborasi dari guru, orang tua serta siswa. Hal ini dilakukan karena RA adalah salah satu pihak yang paling terdampak dengan diterapkannya sitem PJJ.
“Karena mereka belum bisa belajar mandiri. Untuk itu, learning continuity harus tetap berjalan. Bukan soal mutunya, namun tetap menjaga komunikasi belajar dan siswa tetap sehat. Belajar dan bermain dengan memberdayakan kondisi lingkungan yang ada, tanpa harus mencari bahan ajar yang mahal dan susah didapatkan,” jelasnya.


Turut hadir dalam webinar tersebut yaitu Direktur Program ISHK Tolaram Foundation, Mimu Nanwawi. Mimu juga berpendapat bahwa RA di Indonesia adalah salah satu lembaga yang belum mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk kegiatan belajar dari rumah karena belum terbiasa.
“Bagi orang tua siswa, tidak semua bisa mendampingi anak belajar di rumah, terkadang mereka kesulitan dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat belajar di rumah dan terbatasnya akses ke sumber belajar,” jelasnya.


Menurutnya, tenaga pengajar RA sangat sulit untuk berkomunikasi dengan orang tua sebagai mitra ketika di rumah dan lebih fokus pada penuntasan kurikulum. Kemudian, belum ada SOP khusus bagi tenaga pendidik yang menjelaskan tentang PJJ anak usia dini.


Mimu menambahkan bahwa pengertian dari Pembelajaran Jarak Jauh menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RO No. 24/2012 adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan sumber belajar melalui teknologi infirmasi dan komunikasi dan media lainnya.
“PJJ bagi anak usia dini bisa dilakukan dengan dua cara : yang pertama pembelajaran daring (online) yang kedua pembelajaran luring (offline) seperti kunjungan ke rumah dan pengumpulan tugas,” tambahnya.


Kemudian, untuk menunjang proses PJJ, tenaga pendidik setidaknya wajib memiliki empat keterampilan agar pembelajaran bisa menjadi efektif dan berhasil. Pertama, mengembangkan kemampuan teknologi, informasi dan computer (TIK). Kedua, meningkatkan komunikasi dengan orang tua siswa. Ketiga, memahami penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).


“Selanjutnya keterampilan yang wajib dimiliki oleh tenaga pendidik yaitu , keempat play-based learning merupakan salah satu metode yang berhasil dan dapat digunakan dalam situasi PJJ saat ini,” ucapnya.
“Guru diharapkan menggunakan metode loose parts dan project-based learning. Yaitu menggunakan bahan daur ulang dan membuat projek sesuai dengan bahan-bahan yang ada di lingkungan rumah,” imbuh Mimu.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy