Kemenag Resmi Luncurkan Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama
Ibadah.co.id- Kementerian Agama (Kemenag) resmi meluncurkan Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama. Program tersebut secara langsung diluncurkan oleh Zainut Taudid Sa’adi selaku Wakil Menteri Agama. Turut hadir dalam acara lebih dari 90 penceramah perwakilan dan 53 lembaga sosial keagamaan. Acara diawali dengan sosialisasi dari Ditjen Bimas Islam.
“Bismillahirrahmanirrahim, dengan niat baik memberikan penguatan dan pembinaan, kami launching Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama,” jelas Zainut Tauhid.
Dikutip dari kemenag.go.id pada Jumat (18/09/20), Wamenag mengatakan bahwa program tersebut adalah murni pembinaan teknis guna menguatkan kompetensi penceramah agama dan bukan program sertifikasi agama. Kemudian, program ini dilaksanakan oleh Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Dirjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Buddha, dan Pusat Pembinaan dan Pendidikan Khonghucu.
“Ini bukan sertifikasi. Tidak ada paksaan untuk mengikuti program ini. Sifatnya sukarela. Karenanya, yang tidak ikut Bimtek juga tidak terhalang haknya untuk terus berdakwah. Kemenag akan menjalin kerjasama dengan Majelis serta Lembaga atau Ormas Keagamaan,” ucapnya.
Hadir dalam acara Dirjen Bimas Islam, Dirjen Bimas Katolik, Dirjen Bimas Kristen, Dirjen Bimas Hindu, Dirjen Bimas Buddha, Oman Fathurrahman selaku Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi yang juga Juru Bicara Kementerian Agama Oman, Kepala Pusbindik Khonghuju, perwakilan Majelis Agama (KWI, PGLII, PGPI, PGI), dan perwakilan Mabes Polri (PHDI, BPIP, BNPT, Lemhanas).
Wamenag menjelaskan bahwa kedepannya, Kemenag akan fokus memberikan dorongan supaya penceramah agama lebih berperan luas dalam pembangunan di bidang agama. Tantangan akan keberagaman dan perubahan sosial pada zaman sekarang juga sangat cepat. Namun, Wamenag berkeyakinan bahwa para penceramah dan tokoh agama merupakan sosok yang kuat dan tegar dalam mengemban amanah sekaligus merawat keberagaman dengan baik.
“Karena itu, Kemenag terus membuka diri dan juga proaktif menjalin kerjasama dan kemitraan dengan seluruh ormas keagamaan dalam optimalisasi peran para penceramah,” jelasnya.\
“Kami melihat ada banyak sosok penceramah yang telah eksis mengedukasi masyarakat dengan bahasa agama yang ringan dan mudah dipahami. Ini adalah bukti betapa kita sangat kaya dengan sosok-sosok berwawasan moderat,” sambungnya.
Dijelaskan pula bahwa, program ini akan berjalan dengan baik seiring dengan adanya berbagai kebijakan pemerintah dalam hal partisipasi publik di bidang pembangunan, termasuk dalam pembangunan bidang agama. Hal ini sebagaimana tertera dalam RPJMN maupun Renstra yang menetapkan isu-isu keagamaan sebagai pilar pembangunan.
“Inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan Penceramaah Agama Bersertifikat. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kompetensi para penceramah agama sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman dan sekaligus meneguhkan perannya di tengah modernitas. Tak bisa dipungkiri bahwa ada banyak perubahan zaman yang harus kita jawab dengan perspektif yang moderat,” jelasnya.
“Dari kegiatan ini kita semua berharap agar para penceramah bertambah wawasan serta kompetensi keilmuannya, dan memiliki integritas kebangsaan yang tinggi untuk mensyiarkan keberagamaan yang moderat langsung kepada masyarakat. Kita berharap langkah pembinaan semakin menjawab apa yang dibutuhkan umat, bangsa dan negara,” lanjutnya. (DAF)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.