Kemenag Serah Bantuan Sembako dan Psikis Ke Koraban Banjir Bandang Lebak Banten
Kementerian Agama melalui Penyuluh Agama Islam bersama Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah banjir dan longsor di Lebak, Banten pada awal tahun baru 2020 lalu. Bantuan yang diberikan berupa beras sebanyak 30 karung dan diserahkan di Kantor Kemenag Kab Lebak, Kamis (09/01).
Diketahui, banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di wilayah Kabupaten Lebak akibat meluapnya Sungai Ciberang dan Cidurian itu memakan korban 10 orang meninggal dunia.
Enam kecamatan yang terkena banjir itu adalah Kecamatan Sajira, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Lebakgedong, Kecamatan Curugbitung, Kecamatan Maja dan Kecamatan Cimarga.
Adapun kerugian yang ditaksir sementara ini oleh BPBD Lebak antara lain rumah warga yang rusak berat sebanyak 1.246 unit, rusak ringan sebanyak 520 unit dan rumah yang terendam sebanyak 1.226 unit. Sedangkan jumlah pengungsi sudah mencapai 4.368 jiwa.
Terkait bantuan Kemenag itu, bersumber dari para penyuluh agama Islam se Indonesia. Bantuan diserahkan oleh Kasubdit Kepenyuluhan Dasma kepada Ujang Zarkasyi selaku Kepala Bidang Penerangan Agana Islam Kantor Willayah Kementerian Agama Provinsi Banten.
Ikut menyaksikan, Amirulla Kasi Kepenyuluhan Ditpenais, Baban Bahtiar Kasi Bimas Islam, Perwakilan Penyuluh Agama Islam Sriwanti (Jatim) Naif Adnan (DKI Jakarta).
Bantuan ini juga ditujukan untuk Penyuluh Agama Islam Honorer Kab Lebak yang terdampak banjir.
Menurut Dasma, bantuan ini bukan pertama kali dilakukan oleh penyuluh agama Islam. Sebelumnya, bantuan pernah juga diberikan kepada korban tsunami Pandeglang dan Palu tahun lalu.
“Alhamdulillah terkumpul lima belas juta rupiah dan kami akan selalu berusaha membantu saudara-saudara kami yang mengalami musibah dimana saja,” ujar Dasma
Kabid Penais Kanwil Kemenag Banten mengucapkan terimakasih kepada Penyuluh Agama Islam atas perhatian dan bantuannya. Dia berharap bantuan ini bisa didistribusikan kepada korban bencana banjir meliputi pengajian dan majelis taklim.
Selain bantuan makanan, penyuluh agama Islam juga turun ke tenda-tenda pengungsi untuk memulihkan secara psikologis derita yang dialami para korban dengan memberikan motivasi. Pengajian untuk anak anak korban banjir juga tetap dilanjutkan.