Take a fresh look at your lifestyle.

Muhammadiyah dan MUI Jadi Penceramah di Masjid BUMN

103

Ibadah.co.id – Muhammadiyah dan juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menjadi penceramah di masjid milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nantinya perwakilan dari kedua organisasi masyarakat (ormas) Islam tersebut akan mendelegasikan beberapa orang untuk mengisi masjid-masjid di BUMN. Beberapa waktu lalu Menteri BUMN Erick Thohir telah terlebih dahulu menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Seperti dilansir republika.id pada 23/11/20, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menggandeng PP Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengirim penceramah di masjid dan majelis taklim di lingkungan BUMN.

Mahfud mengatakan, Erick telah menyampaikan rencana tersebut secara langsung kepada dirinya. Mahfud mengatakan, saat ini MoU sudah terjalin dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

“Yang lain menyusul. Menurut Menteri BUMN kepada saya, akan segera dijajaki juga MoU dengan Muhammadiyah dan MUI,” kata Mahfud dalam keterangan yang diterima Republika, Ahad (22/11).

Dengan menggandeng berbagai ormas, kata dia, hal tersebut menandakan tidak adanya kesan pilih-pilih ormas. Kerja sama dengan berbagai ormas tersebut akan dilakukan secara bertahap. Mahfud mengatakan, pemerintah menilai para ulama, tokoh, penceramah di bawah ormas Islam, baik itu Muhammadiyah, NU, maupun ulama-ulama di bawah naungan MUI, sangat layak diajak berkerja sama untuk memberikan pencerahan ruhani kepada umat.

Kementerian BUMN sebelumnya mengajak peran aktif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam membina kepribadian seluruh karyawan BUMN, terutama kalangan Muslim, agar terjadi penerapan akhlak sebagai nilai baru untuk meningkatkan kinerja di setiap perusahaan BUMN.

Para ulama dari kalangan Nahdliyin akan dilibatkan untuk mengisi ceramah dan kajian di berbagai masjid yang terdapat di seluruh perkantoran BUMN. Kerja sama dalam syiar Islam tersebut merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara Kementerian BUMN dan PBNU yang ditandatangani pada September. Kerja sama itu juga meliputi program terkait pemberdayaan sumber daya manusia, optimalisasi peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga pembinaan masyarakat dan tanggung jawab sosial serta lingkungan.

Keterlibatan para kiai dan ustaz dari NU untuk mengisi kajian dan ceramah di lingkungan masjid BUMN merupakan bagian dalam pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia agar sesuai dengan Alquran dan sunah sebagai asas pokok pembentukan jati diri Muslim.

“Ajaran Islam yang disyiarkan NU serupa dengan pencanangan nilai akhlak di BUMN, yakni bertujuan membangun dan mengembangkan insan masyarakat yang bertakwa kepada Allah, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tenteram, adil, dan sejahtera. Kami melibatkan peran aktif NU agar Islam ramah ala NU dapat mewarnai pemahaman keagamaan di lingkungan seluruh BUMN,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Kamis (19/11).

Dalam waktu dekat, kata Erick, para kiai dan ustaz dari NU akan menjadi khatib dan imam ibadah shalat Jumat di 22 masjid yang ada di lingkungan perusahaan BUMN di Jakarta dan Tangerang. Tercatat, ada tujuh masjid di Jakarta Pusat, sembilan di Jakarta Timur, empat di Jakarta Selatan, serta masing-masing satu masjid di Jakarta Utara dan Tangerang yang menjadi inisiator kerja sama syiar Islam tersebut. Semua masjid tersebut berada dalam lingkungan 17 perusahaan BUMN. “Saya berharap, program ini bisa membentuk seluruh karyawan BUMN memiliki akidah yang benar berdasarkan ilmu, menjadikan Alquran dan sunah sebagai pedoman dalam memahami tauhid yang sesuai pemahaman salafush shalih, sekaligus membentengi dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dalam Islam,” kata Erick. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

2 Comments
  1. […] – Majelis Ulama Indonesia (MUI) diminta untuk meningkatkak kualitasnya Hal ini disampaikan oleh Mantan Rektor UIN Syarif […]

  2. […] – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyindir masyarakat yang masih abai terhadap penerapan protokol kesehatan. Padahal […]

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy