Nama Pendiri NU Hilang, Tokoh-Tokoh Komunis Justru Muncul di Kamus Sejarah RI Kemendikbud
Ibadah.co.id – Kamus Sejarah Indonesia Jilid I : Nation Formation (1900-1950) yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan RI dengan ISBN 978-602-1289-76-1tengah menjadi sorotan publik lantaran tak memuat profil pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari.
Namun, sejumlah nama tokoh komunis dan tokoh-tokoh yang tak jelas kontribusinya untuk Indonesia justru muncul dalam kamus yang diterbitkan oleh Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud itu.
Seperti dilansir Suaracom, Senin (19/4/2021), beberapa nama tokoh komunis diulas dalam kamus setebal 339 halaman itu.
Profil Henk Sneevliet dapat ditemukan dalam kamus di halaman 87. Sneevliet adalah pendiri Indische Social-Democratische Vereniging (ISDV), organisasi beraliran kiri yang menjadi partai komunis pertama di Asia.
Selain itu, ada pula profil Darsono atau Raden Darsono Notosudirjo yang ditemukan pada halaman 51. Ia adalah tokoh Sarekat Islam (SI) yang pernah menjabat sebagai Ketua Partai Komunis Indonesia pada 1920-1925.
Ada pula profil Semaoen ditemukan di halaman 262. Semaoen menjabat Ketua Partai Komunis Indonesia yang semula bernama ISDV. Ia juga dikenal sebagai aktivis komunis dan pimpinan aksi PKI 1926.
Selanjutnya ada profil Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit yang juga pernah menjabat sebagai ketua Partai Komunis Indonesia. Profil DN Aidit ditemukan pada Kamus Sejarah Indonesia halaman 58.
DN Aidit membawa PKI sebagai partai terbesar keempat di Indonesia pada Pemilu 1955 dan partai komunis ke-3 terbesar di dunia setelah Rusia dan China.
Diprotes NU
Nahdlatul Ulama memprotes Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim karena pendiri NU, Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari mendadak hilang dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I terbitan Kemendikbud.
Ketua Umum NU Circle, R. Gatot Prio Utomo, memprotes keras dan meminta Nadiem bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah ini.
“Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syech Hasyim Asy’ari tetapi tidak ada “entry” nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya,” kata Gatot dalam keterangannya, Senin (19/4/2021).
“Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran,” ucap pria yang akrab disapa Gus Pu itu menegaskan.
Gus Pu menyebut kamus itu terdiri dari dua jilid; Jilid I Nation Formation (1900-1950) dan Jilid II Nation Building (1951-1998).
Baca juga: Banyak Kejanggalan, Kemendikbud Harus Tarik Kamus Sejarah RI Kemendikbud
Baca juga: Indonesia Respon Bersama MES DKI Jakarta Jalin Kerjasama Perkuat Ekonomi Syariah
Pada sampul sampul Jilid I terpampang foto Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, namun secara alfabetis, pendiri Nahdlatul Ulama itu justru tidak ditulis nama dan perannya dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
Kekecewaan semakin memuncak karena hari-hari ini, warga nahdliyin sedang memperingati hari wafatnya Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari yang wafat pada 7 Ramadhan 1366 hijriah. (Ed.AS/ibadah.co.id/suaracom).