Ibadah.co.id- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur berupaya memaksimalkan peran jamiyah dalam masyarakat dengan melakukan langkah jitu berupa turun ke bawah (turba). Dilansir dari nu.co.id pada Sabtu (29/08/20), upaya ini dilakukan guna menata ulang kepengurusan serta peningkatan kapasitas pengurus di bidang agama dan masyarakat.
Pada hari pertama, PCNU Bondowoso malakukan turba dengan mengunjungi jajaran pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Grujugan bertempat di Pesantren Al-Faruq.
“Kegiatan ini dalam rangka memaksimalkan peran-peran jamiyah di tengah masyarakat melalui upgrade para pengurusnya,” ucap Mas’ud Ali selaku Wakil Ketua PCNU Bondowoso.
Dia juga berharap pengurus MWCNU dan ranting dapat melaksanakan tugas organisasi berupa tugas bidang keagamaan NU maupun tugas bidang kemasyarakatan dengan baik.
“Itulah yang perlu diupgrade kembali karena kalau tidak peran pengurus tidak dimaksimalkan, maka khawatir NU kalah dengan kekuatan lain,” jelasnya.
Diketahui bahwa saat ini ormas-ormas keagamaan bergerak dengan masif berkegiatan di masyarakat bahkan sampai masuk ke pelosok desa.
“Pada saat yang sama, kegiatan juga dalam rangka menangkal kelompok anti Pancasila, juga anti Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI,” ungkapnya.
Ada 23 kecamatan yang menjadi sasaran turba. Rencananya, setiap hari Sabtu MWCNU akan berkunjung ke masing-masing kecamatan. Sabtu ini ada tiga kecamatan yang dikunjungi adalah MWCNU Grujugan, Cermee dan Sumber Wringin.
Dia juga menjelaskan bahwa nantinya kegiatan ini tidak hanya seremonial belaka. Akan ada hasil yang dapat diterapkan dalam masyarakat.
“Dengan demikian Nahdlatul Ulama menjadi kekuatan utama dalam penguatan keagamaan, ekonomi, pendidikan serta sebagai penyangga tegaknya NKRI,” tambahnya.
Mansur selaku Ketua MWCNU Kecamatan Grujugan, mengaku sangat merasa bersyukur mendapat kunjungan PCNU. Dan berharap dengan adanya kunjungan ini dapat menambah rasa solidaritas antar pengurus.
“Dengan demikian kami mempunyai wawasan dan gairah baru bagaimana menejemen ke depan lebih baik khususnya di MWCNU Grujugan,” ungkapnya.
PCNU Bondowoso membagi tim turbo menjadi empat tim. Tim pertama KH Salwa Arifin, KH Asy’ari Fasha, KH Muniri, KH Nur Zubairi, KH Munawwir Ulum, KH Zainal Musthofa, LDNU, LTNU, LKNU, LTMNU, dan ISNU.
Tim kedua terdiri dari KH Imam Barmawi, KH Saiful Haq, KH Mahsun Hasyim, H Bahruddin, H Zainuddin, H Karna Suswandi, Moh Misyono, Lakpesdam NU, Muslimat NU, Fatayat NU dan IPPNU.
Tim ketiga terdiri dari H Amin Said Husni KH Abdurrahman Ilyas, KH Anwar Syafi’ei, KH Saifi Imam Fawaid, KH Abdul Qadir Syam, Rofi’ie Ali, LP Ma’arif NU, LFNU, LWPNU, Lesbumi NU, hingga LBMNU.
Tim keempat terdiri dari, H Ahmad Dhafir, KH Junaidi, KH Sobri Wasil, H Mas’ud Ali, H Asnawi Sabil, H s, H Saeful Bahar, Pagar nusa, LPBHNU, LAZISNU, serta ANSOR. (DAF)