Take a fresh look at your lifestyle.

Para Korban Penipuan Perumahan Syariah Ingin Uangnya Kembali Utuh

0 52

Ibadah.co.id –Belum juga ada kejelasan soal nasib uang korban penipuan umrah yang dilakukan First Travel, kini masyarakat dihebohkan dengan adanya penipuan berkedok perumahan syariah. Para korban penipuan ini menuntut agar uang yang mereka setorkan itu kembali utuh. Jagan sampai seperti kasus korban travel umrah itu yang asetnya malah disita negara.

Yang jelas para korban penipuan rumah berkedok pengembang syariah itu merasa sangat khawatir nasibnya sama dengan korban First Travel.

“Ada kekhawatiran kayak gitu, saya pengennya uangnya dikembalikan ke kami,” ujar Syarifah salah satu korban penipuan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, sebagaimana dilansir tempo.co, (16/12/2019).

Syarifah mengatakan, rumah yang ia beli dari pengembang itu mengatasnamakan sang ibu. Sebab, rencananya rumah yang berada di kawasan Maja, Lebak Banten itu memang akan ditempati orangtuanya.

Korban yang bernasib sama dengan Syariafah, Sri Waningsih, juga mengungkapkan kekhawatiran serupa. Ibu paruh baya ini telah menyetorkan uang muka Rp 30 juta kepada pengembang. Ia berharap uang tersebut kembali dalam jumlah yang sama.

“Kalau tahu begini akhirnya saya gak mau,” kata dia.

Kepolisian Polda Metro Jaya kembali membongkar penipuan rumah berkedok pengembang syariah. Adapun nama dari perusahaan pengembang tersebut adalah Amanah City Islamic Superblock.

Untuk mengiming-imingi korban, para pelaku menjanjikan rumah murah dengan harga murah, tanpa BI checking, tanpa denda, dan cicilan ringan. Cicilan 500 ribu per bulan. Selain itu, mereka juga menjanjikan perumahan dengan konsep syariah 100 persen. Diketahui, hasil penipuan itu berjumlah puluhan miliaran rupiah dari ribuan orang.

Masyarakat yang sedang mengalami eforia gaya islamisme menjadi sasaran empuk para pelaku penipuan yang diembel-embeli syariah. Apalagi kalau marketingnya ustad. Masyarakat mudah sekali percaya. Inilah yang masih menjadi pekerjaan pemerintah, stakeholders, dan masyarakat secara umum, menyadarkan para masyarakat jangan sampai termakan iming-iming para penipu. Dan pemerintah serta lembaga-lembaga terkait terus menjadi pelayan dan pemerhati kalau-kalau ada potensi kejahatan yang akan merugikan masyarakat. (ed.AS/ibadah.co.id/An)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy