Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Siapkan Protokol Kesehatan
Ibadah.co.id – Pondok Peantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo telah menyiapkan protokol kesehatan untuk menyambut kedatangan santri-santrinya. Nantinya para santri mesti mengikuti aturan yang telah dibuat agar kesehatan dan keselamatan mereka terjamin. Dengan adanya protokol kesehatan tersebut diharapkan dapat meminimalisasi atau bahkan meniadakan penyebaran covid-19.
Seperti dilansir republika.co.id pada 09/07/2020, nelasan ribu santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo akan kembali ke pesantren pada 15-25 Juli 2020 mendatang. Hal ini berdasarkan berdasarkan surat edaran yang ditandangani Sekretaris Pesantren Sukorejo, Ach Fadhail.
Dalam surat edaran tersebut, Lora Fadhail menjelaskan sebelum kembali ke pesantren santri Sukorejo harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, yang dibuktikan dengan surat pernyataan sumpah mengetahui wali santri. Selain itu, sebelum kembali ke pesantren, santri Sukorejo juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas Kecamatan atau rumah sakit. Kemudian, santri juga hendaknya membawa minimal tiga masker dan handsanitizer.
“Santri yang mengalami sakit tidak perlu kembali ke pesantren hingga dinyatakan sehat oleh dokter,” kata Lora Fadhail dikutip dari surat edaran pesantren, Kamis (9/7).
Dalam surat keputusan tersebut, pengurus pesantren juga mengatur terkait pola hidup yang harus dijalani para santri ketika sudah berada di dalam pesantren. Diantaranya, santri harus selalu memakai masker dan menjaga jarak.
Ketika berada di pesantren, santri Sukorejo juga harus rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga kebersihan lingkungan, sering mencuci sajadah dan alas tidur. Selain itu, santri juga dianjurkan mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Tidak hanya itu, santri Sukorejo juga dianjurkan melakukan olahraga ringan, teratur, dan terukur setiap hari. Jika mengalami sesak nafas, demam tinggi, dan lemas maka santri harus segera melakukan pemeriksaan di Klinik Idaman As’adiyah atau melapor kepada petugas atau pengurus.
Selama masa pandmei Covid-19 orang tua atau wali santri tidak diperkenankan menjenguk atau mengunjungi putra dan putrinya di pesantren. Jika wali santri ingin mengirimkan baya hidup anaknya di pesantren dapat melalui rekening yang sudah disiapkan pengurus pesantren. (RB)
[…] – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar ujian kesetaraan pesantren salafiyah. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama (Kemenag) Waryono […]