Ibadah.co.id- Wacana program penceramah bersertifikat tengah direncanakan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Dalam rencananya, sebanyak 8.200 mubaligh akan diikut sertakan. Dilansir dari republika.co.id pada Senin (0/09/20), kemenag akan menggandeng beberapa lembaga lain seperti Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Kemudian, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan komentarnya bahwa program tersebut tidak penting dijalankan pemerintah. Kemuningkinan besar bahkan akan terjadi kontroversi di kalangan umat Islam.
UAS menambahkan bahwa dirinya berharap Fachrul Razi selaku Menteri Agama (Menag) dapat lebih bijak katika akan mengeluarkan isu yang berkaitan tentang agama. UAS bahkan memberi saran pada Menag untuk melihat sekaligus mencontoh program-program yang pernah berjalan pada kepemimpinan Kemenag yang lalu.
“Semoga Pak Fachrul Razi meninggalkan legasi yang dikenang abadi hingga akhir zaman daripada mengurus program-program ‘kacang-kacang’ yang kontroversial,” ujarnya.
Di sisi lain, kamaruddin Amin selaku Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kemenag, mengungkapkan bahwa programpenceramah bersertifikat tersebut direncanakan atas arahan dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“(Program ini) bukan sertifikasi penceramah, tetapi penceramah bersertifikat. Jadi, tidak berkonsekuensi apa pun. Enggaklah (diasosiasikan sebagai filter dai pro pemerintah –Red),” imbuhnya. (DAF)