Ibadah.co.id – Halal Kulture Market (HaKa) persembahan dari Mumtaz Creative selama tiga hari siap memberikan keseruan berfaedah bagi muslim muda yang ingin ‘healing time” bersama sohib dan keluarga. Mulai hari ini (1/11) sampai Minggu (3/11) di hall 3-3A dipenuhi rangkaian program acara yang dikemas kreatif dan rekreatif untuk memberikan khasanah kesadaran religi sekaligus muamallah bagi muslim muda.
Diakui CEO Mumtaz Creative, Agung Paramata pada seremoni pembuka Halal Kulture Market, teknologi digital dan beragamnya platform media sosial yang semakin masif berkembang memberikan pengaruh besar bagi muslim muda untuk mengenal dan memperdalam agama. Terlebih komunitas-komunitas hobi yang bermunculan juga tak kalah eksis mengemas kegiatan hobinya dengan pesan-pesan religius sehingga lebih bermakna, tidak sekedar kesenangan berkumpul.
“Tren inilah yang mendorong kami menghadirkan Halal Kulture Market untuk menjawab kebutuhan milenial dan Gen Z sekaligus juga memberikan preferensi bagi pelaku bisnis halal untuk lebih mengenal market mereka. Karena saat ini populasi mereka yang terbesar, yakni 74,93 juta atau 27,94 % dari total penduduk. Mereka tengah memasuki usia pekerja produktif dan memiliki daya beli yang terus meningkat,” ungkap Agung Paramata.
Menarik lagi, lanjut Agung, kegairahan muslim muda hijrah juga mendorong bangkitnya jiwa entrepreneur untuk menghidupkan gaya hidup halal melalui kegiatan bisnis yang mereka ciptakan dalam komunitas-komunitas. “Kami berharap Halal Kulture Market ini bisa menjadi wahana yang menggerakan lahirnya ekosistem muslim muda dalam berbagai sektor ekonomi dan sosial ,” ungkap Agung. Karena sejatinya manifestasi dari esensi hijrah itu adalah kita bisa memaknai kembali tujuan hidup yang memberikan kemaslahatan bagi umat.
Hadir pada acara seremoni pembuka Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Daerah Khusus Jakarta, Diana Dewi. Ia pun mengapresiasi gelaran ini karena menjadi wadah bagi generasi muslim muda dalam berwirausaha. Terlebih, Halal Kultur sejalan dengan berbagai program andalan Kadin dalam mendukung produk halal buatan lokal, seperti E-Halal Forum yang merupakan kerja sama Kadin dengan Halal Industry Development Corporation (HDC) Malaysia dan kolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Islamic Chamber Halal Services (ICHS) untuk pengembangan industri halal.
“Kami menyambut positif Halal Kultur karena selaras dengan concern kami dalam mewujudkan ekosistem produk halal di Indonesia. Kami optimis gelaran ini dapat melahirkan talenta-talenta muslim baru dalam dunia usaha di masa mendatang.” tutur Diana Dewi.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia setelah Pakistan, Indonesia seharusnya menjadi produsen utama dalam perkembangan industri halal di dunia. Namun sebaliknya, Indonesia masih mengalami ketergantungan dengan produk halal luar negeri. Bank Indonesia menyatakan, Indonesia terutama Jakarta merupakan importir makanan halal terbesar ke-4 di dunia dan merupakan pasar bagi industri obat, kosmetik halal dan fashion syariah global.
“Jakarta memiliki potensi industri halal yang besar, baik di tingkat nasional maupun internasional. Melalui Halal Kulture, kami berkomitmen mendukung para pelaku usaha halal Jakarta untuk unjuk gigi sekaligus mendorong Jakarta untuk tak hanya menjadi pangsa pasar saja, namun juga diproyeksikan sebagai pemain utama industri halal dunia.” jelas Diana Dewi.
Diana Dewi kemudian menambahkan bahwa industrialisasi produk halal dapat menjadi salah satu solusi dalam mengantarkan Jakarta sebagai pusat industri halal dunia. Untuk itu, Kadin DKI Jakarta bersinergi dengan berbagai pemangku kebijakan untuk percepatan pertumbuhan ekosistem industri halal di Jakarta.
Healing Time Berfaedah di Halal Kulture Market, Apa saja Itu?
HaKa menempati area seluas 15.000 m2 yang dipenuhi lebih dari 200 booth dari berbagai kategori bisnis diantaranya fashion, herbal & farmasi, halal cosmetic, halal travel, education, halal Food & Beverage, finansial syariah, syariah wedding dan multiproduct. Diskon yang diberikan pun tidak tanggung-tanggung hingga 50%.
Lebih dari sekedar memburu diskon dan produk baru limited edition, muslim muda bisa menikmati berbagai aktivitas yang menginspirasi, diantaranya Faedah Talk mengulas berbagai topik dari narasumber asatidz/asatidzah yang mumpuni di bidangnya.
Pengalaman bertransaksi tentu mendorong muslim muda untuk mencoba dunia usaha, di Creative Culture Space selama tiga hari full menyajikan sharing dan cerita menarik membangun bisnis dari entrepreneur sukses. Salah satu di antaranya program talkshow bersama Kadin DKI Jakarta bidang ekonomi kreatif bertajuk “Yang Muda Yang Sukses Berekonomi Kreatif”.
Ekonomi kreatif melahirkan profesi influencer dan content creator muda yang identik dengan gaya hidup suka berbagi informasi terbaru dan viral. Kali ini HaKa memberikan kesempatan bagi muslim muda yang memiliki akun media sosial mengikuti program affiliate tiket bersama berbagi.link. Sambil men-syiarkan event, dapat pula cuan dari program ini.
Spesial program juga disuguhkan oleh Khadijah Centre dalam Future Talk “Me & My Future” yang akan mengupas tuntas kehidupan pernikahan, mulai dari jenjang pra nikah, pasca nikah dan menjadi orang tua yang relate dengan permasalahan kehidupan di era sekarang. Pengunjung bisa menjelajahi wahana literasi bersama Pustaka Imam Syafii di Literacy Corner.
Keseruan HaKa tidak hanya difokuskan pada kegiatan dalam ruang, pengunjung bisa menikmati suguhan menarik di area luar ruang yang didesain rekreatif. Menjajal pacuan kuda dan panahan bersama dengan The Hub, bermain basket dan bersantai sambil menikmati suasana sore ICE BSD.
“HaKa diharapkan menjadi ajang kumpul komunitas milenial dan gen Z. Mereka pulang membawa teman baru (good circle) dan ilmu yang bermanfaat,” tandas Agung. Sejumlah komunitas yang meramaikan HaKa diantaranya HIRO, The Rabbanians, Jejak Sahabat, Muhajir Project Arabian Kitchen Part of ABUNAWAS dan Tahseel. Agung optimis keterlibatan komunitas dakwah muda bisa menarik perhatian lebih dari 25 ribu pengunjung.
Untuk pengunjung, bekerja sama dengan Thoifah Trans, disediakan layanan free shuttle terminal intermoda ke lokasi selama pemeran berlangsung.
Harga tiket masuk regular HaKa dikenakan sebesar Rp 30.000. Ingin lebih murah bisa memesan via online sebesar Rp 25.000/hari. Tiket gratis diberikan juga untuk anggota TNI/POLRI, lansia di atas 65 tahun dan anak usia dibawah 3 tahun.(*)
Comments are closed.