Take a fresh look at your lifestyle.

Jelang Armuzna, Calhaj Akan Jalani Medical Check Up!

0 71

Ibadah.co.id – Pemeriksaan kesehatan ulang akan dilakukan kepada Jamaah haji yang telah tiba di Tanah Suci. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan jamaah menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Dua pekan menjelang Armuzna kami akan melakukan medical check up kepada seluruh jamaah haji,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana, Ahad (19/6).

Budi mengatakan, jamaah dengan penyakit ringan akan menjalani medical check up di sektor atau di kloter. Sementara untuk jamaah yang memiliki risiko tinggi (risti) dilakukan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan layanan pemeriksaan yang lebih lengkap. “Hal ini untuk memastikan kesiapan kondisi kesehatan jamaah,” kata dia.

Jamaah yang memiliki kondisi kesehatan baik akan mengikuti prosesi Armuzna seperti biasa. Untuk jamaah yang risti ringan akan mendapat pengalaman ketat dari petugas kesehatan. Sementara itu, jamaah yang sakit atau memiliki penyakit berat akan memperoleh layanan safari wukuf.

Rangakaian ibadah di Armuzna memerlukan kondisi kesehatan jamaah yang baik. Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (daker) Makkah dr Imran S Hamdani mengatakan, medical check up bagi jamaah sudah dilakukan sejak Jumat (17/6) di Makkah.

Imran mengatakan, layanan ini merupakan salah satu inovasi untuk mendekatkan layanan kesehatan KKHI kepada jamaah haji. Tujuannya, agar jamaah haji risti dapat menjalankan ibadah haji dengan sempurna.

“Agar mereka bisa tetap sehat dan bisa menjalankan ibadahnya dengan sempurna, kami memberikan pelayanan terbaik untuk mereka,” kata Imran.

Proses pemeriksaan kesehatan jamaah menjelang Armuzna dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter, untuk selanjutnya di bawa ke KKHI dari sektor. Setiap satu kloter didampingi oleh satu TKH kloter. 

Perlu diperketat

Dokter spesialis penyakit dalam KKHI Madinah Muhammad Mansyur menilai skrining kriteria istitha’ah di Tanah Air perlu diperketat. Sebab, menurut tim medis KKHI Madinah, berdasarkan hasil kunjungan di sektor maupun saat merawat pasien di KKHI, terdapat berbagai jenis penyakit yang secara istitha’ah tidak memenuhi syarat untuk berangkat haji. Sebelum Armuzna pun, jamaah yang dimaksud tidak sanggup menyelesaikan prosesi ibadah haji.

Menurut Muhammad, pengetatan skrining kriteria istitha’ah sebelum keberangkatan haji merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk menurunkan tingkat kematian jamaah haji indonesia. “Pengetatan kriteria istitha’ah harus dijalankan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada yang tidak memenuhi kriteria diberangkatkan,” ujarnya.

Dia menyebut, menurut tim kesehatan KKHI, adanya pasien yang dirawat dengan kasus berat lantaran tidak ada pengetatan kriteria istitha’ah di Tanah Air. “Nantinya ini menjadi bahan evaluasi ke depan,” kata Muhammad.

Selama haji 2022, tim kesehatan KKHI masih menemukan jamaah yang harus disafariwukufkan. Sebagai contoh, laporan dari dokter sepesialis jantung Muhaimin Munizu, dari 20 kasus rawat inap jantung selama 14 hari terakhir, setidaknya ada 12 jamaah yang akan diusulkan untuk mendapatkan safari wukuf. “Kebanyakan di antaranya menderita gangguan jantung berat dan mengalami serangan jantung akut,” kata dia. 

Menurut dokter spesialis dalam Umar Muhammad Said, masih ditemukan beberapa kasus penyakit dalam dengan gangguan ginjal berat, diabetes melitus dengan komplikasi, dan hipertensi emergensi.

MAN

Sumber : Republika

Baca juga : Angin Segar Bagi Muslim Inggris, Kodifikasi Masjid Bolton Disetujui!

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy