Take a fresh look at your lifestyle.

Musdalub DPD AJO Indonesia DKI Jakarta Raya, Sekjend: Media Online Harusnya Tak Dimonopoli

0 76

Ibadah.co.id –Dewan Pengurus Daerah Aliansi Jurnalis Online (DPD AJO) Indonesia DKI Jakarta Raya menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) di TSA Advocates & Bening Media, Menteng, menetapkankan pengurus baru setelah kepengurusan yang lama mengalami kevakuman untuk beberapa waktu.

Musdalub yang dihadiri Sekjend DPP AJO Indonesia dan jurnalis-jurnalis dari pelbagai media online yang tersebar di DKI Jakarta dan sekitarnya; Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, berjalan dengan lancar, mulai jam 11.00 sampai 15.30 WIB.

Selain memilih dan menetapkan pengurus baru, Sekjen AJO Indonesia Zulfasli dalam sambutannya mengetengahkan bahwa posisi media online saat ini, terutama yang kecil-kecil, dalam kondisi tak diuntungkan, baik dari sisi regulasi dan peberitaan, apalagi soal ranah bisnisnya.

“Suka atau tidak, sadar atau tidak, media online di Indonesia ini sudah dimonopoli oleh para pemilik-pemilik kapital itu. Sehingga media-media kecil ini sampai kapanpun tak akan mampu melawan mereka. Apalagi melawan kekuatan sisi keuangan yang tak berseri itu, wong dari sisi pemberitaannya kita tak mampu,” ujarnya di depan peserta Musdalub DKI Jakarta Raya, Sabtu, (26/01/2019).

Lebih lanjut, Bang Zul, sapaan akrabnya, menyoroti soal sulitnya media-media kecil (khususnya online) diakui di Dewan Pers. Persoalannya bukan hanya di legalitas perusahaan tapi juga pendanaan. Sebab, menjadikan media kita terdaftar atau diakui Dewan Pers itu tak cukup dengan kapabelitas kopetensi jurnalis saja, kalua tak cukup modal, tidak bisa juga mendaftarkan diri.

“Maka sebab itu, kita berharap dan berusaha dengan adanya AJO ini, media-media yang khususnya tergabung di dalamnya kita bantu agar terdaftar di Dewan Pers. Dan yang paling penting lagi bisa hidup dari sisi bisnisnya, karena itu ruhnya media,” tegasnya.

Baca Juga :Kepengurusan DPD AJO DKI Jakarta Terbentuk, Sekjend: DKI Jakarta Merupakan Etalase Bagi Daerah Lain

Senada dengan Sekjend, ketua AJO DPD DKI Raya formatur terpilih, Muhamad Ridwan mengatakan, di era revolusi industri 4.0 kedepan media-media online kecil akan tergerus oleh kekuatan media besar yang saat ini juga sudah mulai terasa.

“Di era industri 4.0, di mana kebutuhan dan tenaga manusia sudah tergantikan dengan mesin, keberadaan media-media online kecil itu akan hangus. Karena tak memiliki infrastruktur atau jariangan dan platform digital. Lain halnya dengan media-media online besar itu,” ujarnya dalam kesempatan yang sama sesaat terpilih menjadi formatur.

Kita ketahui, industri 4.0, sejak diperkenalkan tahun 2011 di Jerman, kebutuhan manusia dalam pelbagai hal tak lepas dari digital. Terutama terimplementasi dalam Internet of Things, Artificial Intelligence, Human-Machine Interface, teknologi robotic dan sensor, serta teknologi 3D Printing.

Untuk menghadapi itu, Ridwan menegaskan syarat mendasar yang harus dimiliki media online itu adalah segi legalitasnya. Setelah itu ikut serta dalam pelbagai forum atau organisasi untuk terus belajar dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi tersebut. Salah satunya melalui AJO Indonesia ini.

“AJO Indonesia ini rumah kita untuk bersama-sama belajar dan mengembangkan media kita. Media kita harus terus hidup dan besar. Dengan keaktifan kita di AJO mudah-mudahan bisa membawa kea rah yang lebih baik, terlebih dari sisi finansialnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, untuk tingkatan daerah kepengurusan AJO Indonesia sudah ada di sembilan provinsi. Sedang di tingkat DPP diberikan kewenangan kepada Rival Achmad Labbaika sebagai Ketua Umumnya. (IS)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy