Cetak Wirausahawan Muda, IPPNU Purworejo Gelar Pelatihan Wirausaha

Ibadah.co.id – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menggelar pelatihan kewirausahawan bertajuk Kreatifitas Pelajar Putri Mencetak Perempuan Mandiri dan Berdikari, di Gedung KNPI Purworejo, Ahad (21/3). Kegiatan ini dilakukan guna mencetak wirausahaan muda yang memiliki kemandirian ekonomi.

Dihadiri oleh dua orang narasumber, praktisi wirausaha di Purworejo yakni Widi Pramono, pimpinan Mediatech yang bergerak dalam bidang teknologi informasi serta Puji Astuti, pemilik Auroya Craft yang juga mantan Ketua PC IPPNU Purworejo dan diikuti oleh 30 peserta.

Dilansir dari NU Online, Ketua PC IPPNU Purworejo, Ririn Yunitasari mengatakan, “Kami ingin menumbuhkan dan memupuk kader putri agar mampu hidup mandiri,”.

Widi Pramono memaparkan tentang motivasi dan kiat menjadi pengusaha yang sukses. Menurutnya,  kunci sukses usaha dalam bidang apa pun adalah bagaimana berani bermimpi, bercita-cita, lalu memulai dengan tindakan dan membangun kepercayaan.

 “Modal paling penting itu bukan uang, tapi kepercayaan. Maka kejujuran menjadi sesuatu hal yang harus dilakukan agar kepercayaan terus tumbuh. Selain itu juga harus berani menjalani. Mohon maaf, banyak orang yang paham teori bisnis tapi tidak jadi pengusaha, ini karena mereka tidak bertindak,” tandasnya.

Selain itu, mental juga harus diasah agar menjadi pengusaha tangguh, karena dalam proses membangun usaha, pasti ada tahapan jatuh dan bangun.

“Itu seperti tangga. Kalau teman-teman jatuh, yang pasti harus evaluasi dan bangkit lagi, karena kita sudah di tangga selanjutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Puji juga menekankan pentingnya kemandirian ekonomi perempuan yang idealnya dimulai diasah sejak usia muda. Selain memberikan motivasi bisnis dan berorganisasi, Puji Astuti juga memandu praktik pembuatan mahar pernikahan.

“Selain proses pembuatannya mudah, peluang pasarnya juga terbuka lebar. Terlebih dengan berorganisasi jaringan pemasarannya juga semakin luas,” katanya.   

Salah satu peserta, Dewi Fatonah mengungkapkan, “Saya senang mengikuti pelatihan ini. Selain mendapat motivasi dan pengalaman, juga dibimbing memiliki keterampilan secara skill dengan praktik langsung. Kegiatan semacam ini perlu terus diadakan,”. (EA)