Take a fresh look at your lifestyle.

Pastor Katolik Terkenal Di Amerika Serikat Masuk Islam

0 143

Ibadah.co.id –Pastor Hilarion Heagy, seorang pemimpin Katolik Timur terkemuka di California, Amerika Serikat, telah meninggalkan agama lamanya dan masuk Islam.

Melansir laman middleeastmonitor.com Heagy menjelaskan keputusannya menjadi mualaf bagi dia bukan berpindah keyakinan tetapi kembali ke Islam dan seperti pulang ke rumah.

Heagy yang tinggal di Kalifornia ini sebelumnya menganut Ortodoks Rusia, bergabung dengan Gereja Ortodoks Antiokhia sekitar 2003, sebelum berangkat pada tahun 2007 dan beralih ke Gereja Katolik Timur. 

Dia lulus dari Biara Kebangkitan Suci di St Nazianz di Wisconsin untuk menjadi pendeta Katolik Bizantium dan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mendirikan Biara Kristen Timur di California. 

Namun, dalam unggahan blognya sendiri, Heagy yang sekarang dikenal sebagai Said Abdul Latif berkata setelah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dalam berbagai tingkatan dan akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam.

“Karena saya telah memeluk Islam, maka saya harus pergi karena selama ini saya tinggal di biara Katolik. Seseorang tidak bisa menjadi pastur, pendera dan Muslim secara bersamaan,”ujar dia. 

Heagy yang kini lebih dikenal sebagai Abdul Latif menjelaskan bahwa menjadi mualaf adalah tentang pertaubatannya adalah tentang kembali ke timur dan kembali ke identitas asalnya. Hal tersebut menurut dia sesuai dengan firman Allah SWT surat Al Araf ayat 172,

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَننْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari tulang punggung anak cucu Adam, keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksiannya terhadap diri mereka sendiri (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami melakukannya) agar di hari Kiamat kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya kami lengah terhadap hal ini.” 

“Karena alasan inilah para mualaf sering tidak berbicara banyak tentang berpindah keyakinan tetapi menyebutnya dengan kata ‘kembali’ ke Islam, sebuah  keyakinan asal kita. Sebuah proses panjang untuk Kembali,” tulis dia dalam blognya.

Menanggapi tulisan dalam blog tersebut, sebuah artikel baru-baru ini oleh Catholic.com berjudul “Perjalanan Sedih ‘Pendeta Muslim.’  Berita tentang penerimaan mantan pendeta itu terhadap Islam juga mendapat reaksi beragam di media sosial, dengan umat Islam menyambutnya ke dalam iman dan beberapa orang Kristen menghukumnya karena murtad.

Sumber : Republika

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy