Cara Memilih Sahabat Menurut Kitab Ta’limul Muta’allim
Ibadah.co.id – Manusia adalah makhluk sosial, saling membutuhkan satu sama lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang pasti memiliki seorang sahabat. Orang yang sering kita jadikan tempat curhat, berbagi kesedihan, bahagia, dimintai pendapat, dan mencari solusi.
Ada sebuah syair mengatakan, “Janganlah kamu tanyakan mengenai jati diri seseorang, tetapi lihatlah siapa temannya. Karena seseorang akan mengikuti perilaku temannya.”
Syair tersebut membuktikan bahwa pengaruh sahabat sangatlah besar. Sehingga kita harus selektif dalam mencari seorang sahabat. Bukan berarti kita plih-pilih, dalam artian jika orang tersebut tidak sekelas dengan ekonomi kita, maka kita enggan untuk menjadikannya sahabat.
Lalu, bagaimanakah kriteria sahabat atau teman yang harus kita pilih?
Di dalam kitab Talimul Mutaallim dijelaskan, ada beberapa kriteria dalam memilih sahabat antara lain: tekun, warak (berhati-hati), bertabiat lurus serta tanggap.
Dan hindarilah teman yang malas, penganggur, pembual, suka membuat onar dan suka menfitnah. Sebuah syair pernah didendangkan, yang artinya:
“Bila temanmu orang jahat, maka hindarilah segera. Bila temanmu adalah orang yang baik, maka bersahabatlah dengannya, niscaya kamu akan mendapat petunjuk.”
“Janganlah kamu bersahabat dengan pemalas dalam segala perilakunya. Karena banyak orang yang rusak sebab mengikuti atau tertular perilaku buruk orang lain.”
“Begitu cepat pengaruh orang bodoh menjalar kepada orang yang pandai. Bagaikan api yang diletakkan pada abu, maka padamlah ia.”
Itulah sebabnya kita harus mecari sahabat yang bisa mengajak kita kepada kebaikan, jalan yang benar, dan lebih bertakwa kepada Allah. (HN/Kontributor)