Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

LD PBNU Minta Pemerintah Bantu Pesantren Gelar Swab Masal

1 101

Ibadah.co.id – Pasca libur lebaran idulfitri, para santri dari berbagai daerah direncanakan akan kembali melakukan pembelajaran di pesantrennya masing-masing. Hal ini menimbulkan kekhawatiran munculnya kembali klaster pesantren. Maka dari itu perlu beberapa tindakan pencegahan agar hal itu tidak terjadi. Salah satunya dengan menggelar swab di setiap pesantren kepada setiap orang yang ingin masuk, baik santri, pengurus, wali, dan lainnya.

Lembaga Dakwah PBNU Abdul Muiz Ali meminta kepada pemerintah untuk membantu pihak pesantren malaksanakan swab masal agar tidak terjadi lagi klaster pesantren.

Seperti dilansir republika.co.id pada 18/5/21, pemerintah dalam hal ini Satuan Tugas Penanganan Covid-19 diminta mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di pesantren usai libur lebaran berakhir. Ini karena seusai lebaran Idul Fitri, para santri banyak kembali ke pesantren atau masuk ajaran baru di pesantren.

“Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di pesantren, penting ada upaya pencegahan sejak dini dengan cara santri yang hendak kembali ke pesantren atau yang ingin belajar di pondok pesantren di swab terlebih dahulu,” kata Pengurus Lembaga Dakwah PBNU Abdul Muiz Ali dalam keterangannya, Selasa (18/5).

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat itu menilai perlunya peran pemerintah untuk memfasilitasi bantuan swab bagi santri yang hendak kembali ke pesantren. Ini karena, tidak semua santri maupum pesantren memiliki kemampuan swab massal kepada seluruh santri.

“Pemerintah penting memfasilitasi dan membantu pelaksanaan Swab masal secara gratis,” kata Abdul Muiz.

Ia berharap, dalam pelaksanaan swab masal untuk santri yang hendak ingin kembali ke pesantren, pemerintah bisa kerjasama dengan ormas, semisal NU atau ikatan alumni pesantren setempat.

Karena biasanya, usai lebaran Idul Fitri, banyak para santr yang kembali ke pesantren atau daftar baru ke pondok pesantren. Baik pesantren sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian ke Madura.

Ia mencontohkan, untuk santri asal DKI Jakarta misalnya, tidak kurang 1000 santri belajar di pondok pesantren di luar Jakarta.

“Mereka rata-rata mondok di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Pesantren Al-Anwar Sarang, pesantren Tebuireng Jombang, Lirboyo, Ploso, Sidogiri dan sebagian belajar di Madura Jawa Timur,” katanya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] dilansir republika.co.id pada 20/5/21, pondok pesantren dan madrasah di Bengkulu siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy