Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Rashdul Qiblah, Kemenag Imbau Umat Verifikasi Arah Kiblat

0 104

Ibadah.co.id – Rashdul Qiblah adalah satu fenomena alam di mana Matahari berada tepat di atas Kabah. Ini adalah momen yang tepat kepada seluruh umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat mereka. Hal ini salah satunya dihimbau oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Agus Salim.

Bagi umat Islam di belahan dunia manapun, Kabah adalah tempat suci yang menjadi kiblat dalam melaksanakan ibadah salat lima waktu. Semua orang Islam tanpa terkecuali menghadap ke Kabah yang terletak di negara Arab Saudi.

Seperti dilansir republika.co.id pada 26/5/21, Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa matahari akan kembali melintas tepat di atas Kabah pada 27 dan 28 Mei 2021. Sehubungan dengan itu masyarakat bisa mengecek kembali arah kiblat saat matahari tepat berada di atas Kabah.

“Berdasarkan data astronomi, pada Kamis dan Jumat atau 27 dan 28 Mei 2021, matahari akan melintas tepat di atas Kabah,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Agus Salim melalui pesan tertulis kepada Republika, Rabu (26/5).

Agus menerangkan, peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus di mana saja akan mengarah lurus ke Kabah.

Menurutnya, peristiwa semacam ini dikenal dengan nama Istiwa A’zham atau Rashdul Qiblah. Yaitu waktu matahari di atas Kabah, di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

“Momentum ini dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya sesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah,” ujarnya.

Agus mengingatkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat saat Rashdul Qiblah. Pertama, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot atau bandul.

Ia melanjutkan, kedua, permukaan dasar harus betul-betul datar atau rata. “Ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), RRI atau Telkom,” jelasnya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy