Naftali Bennett Gantikan PM Israel Benjamin Netanyahu, Begini Respon Palestina
Ibadah.co.id –Naftali Bennett secara resmi telah diangkat sebagai Perdana Menteri (PM) baru Israel menggantikan posisi Benjamin Netahanyu, pada Senin (14/6). Berdasarkan perjanjian pemilihan umum, pemimpin koalisi pemerintahan baru, Yair Lapid dari partai Yesh Atid, akan memberikan kursi jabatan PM kepada Bennett selama dua tahun pertama.
Merespon hal ini, Pemerintah Palestina kurang tertarik menyambut terpilihnya Naftali Bennett tersebut. Menurut laporan Al Jazeera, Senin (14/6), Presiden Palestina Mahmoud Abbas dari Hamas melihat terpilihnya Bennett sebagai urusan dalam negeri. Abbas mengatakan akan fokus untuk menegakan HAM rakyatnya di Gaza.
“Ini adalah urusan dalam negeri Israel,” ujar Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Abbas. “Posisi kita selalu jelas, apa yang kita inginkan adalah negara Palestina dengan batas-batas negara seperti 1967 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan bahwa akan adanya perubahan di pemerintahan Bennett tidaklah akurat, kecuali ada perubahan posisi signifikan terhadap hak Palestina.
“Apa posisi pemerintahan baru terhadap hak rakyat Palestina untuk determinasi diri dan mendirikan negara independen dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota?” tulis pihak Kemlu Palestina.
“Apa posisinya pada pemukiman dan proses aneksasi? Apa posisinya pada Yerusalem dan terkait penghormatan pada situasi sejarah dan legal di sana? Posisinya dalam perjanjian-perjanjian yang ditandatangani? Posisi-posisinya pada legitimasi resolusi internasional? Posisinya pada solusi dua negara dan negosiasi dengan basis prinsip tanah perdamaian?” ujar pernyataan Kemlu Palestina.
Baca Juga : Naftali Bennet, Calon PM Israel yang Sebut “Tak Ada Negara Palestina”
Senada dengan Abbas dan Kemenlu Palestina, pihak Hamas yang diwakili oleh Jubir Hamas, Fawzi Barhoum, berkata Israel tetap merupakan sosok pengokupasi yang harus dilawan dengan berbagai perlawanan. “Yang terdepan adalah perlawanan bersenjata.”
Baca Juga : Israel Tutup Penyeberangan, Begini Nasib Para Pasien Kanker di Gaza