Presiden Jerman Tiba di Tel Aviv Bertemu PM Israel, Apa yang Dibahas?
Ibadah.co.id –Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier tiba di Tel Aviv pada Rabu (30/6) untuk kunjungan kenegaraannya selama tiga hari. Steinmeier menyerukan tindakan keras terhadap antisemitisme di Jerman dan tempat-tempat lainnya di dunia dalam pidatonya di Jaffa.
“Antisemitisme masih ada di dunia, dan kita harus terus melawannya di mana pun ia muncul,” kata Steinmeier.
Dia menambahkan bahwa bagi orang Jerman, mengingat Holocaust seharusnya “tidak pernah menjadi ritual kosong”, serta melawan antisemitisme dan berdiri bersama Israel.
Steinmeier juga menunjukkan bahwa sinagoga di Jerman dan di seluruh dunia terus membutuhkan perlindungan pihak keamanan.
Presiden Jerman itu mengingat serangan ekstremis sayap kanan di sinagoga di Halle dua tahun lalu. Menurutnya, pada saat itu pembantaian telah dicegah “dengan keajaiban.”
Bertemu PM Baru Israel
Perjalanan ini sebenarnya telah dijadwalkan tahun lalu namun ditunda karena pandemi virus corona. Presiden Jerman akan bertemu dengan para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri baru Naftali Bennet.
Menurut sebuah wawancara dengan surat kabar nasional Israel Haaretz, Steinmeier berencana untuk membahas solusi politik untuk konflik Israel-Palestina, serta menekankan dukungan Jerman untuk Israel.
Kunjungan itu dilakukan sebulan setelah kekerasan terjadi antara Israel dan Hamas yang menewaskan 248 warga Palestina di Gaza dan 12 warga Israel.
Pada hari ini Kamis (01/07), Steinmeier akan bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin, Perdana Menteri Naftali Bennett yang baru dilantik, dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid.
Isaaz Herzog yang akan menggantikan Rivlin sebagai presiden Israel bulan depan juga akan hadir.
Solusi Akhiri Konflik Israel-Palestina
Steinmeier mengatakan kepada Haaretz bahwa dia juga akan menyatakan kembali dukungan Jerman untuk solusi dua negara terhadap konflik Palestina-Israel, tetapi juga menyoroti perlunya pemerintahan baru untuk membangun kembali kepercayaan dengan Palestina.
Solusi dua negara adalah upaya untuk mengakhiri konflik dengan memberikan Palestina negara mereka sendiri. Namun, saran itu ditentang oleh mantan pemimpin Israel.
Steinmeier juga menekankan dalam wawancaranya bahwa Jerman dan Israel memiliki tujuan strategis yang sama untuk menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir. Namun, cara yang ditempuh kedua sekutu itu “tidak selalu sama”.
Jerman mendukung kembalinya pengaturan kesepakatan nuklir Iran yang rusak akibat penarikan AS di bawah mantan Presiden Donald Trump. Israel telah berulang kali mengkritik kesepakatan itu.
Dalam wawancaranya, Steinmeier juga menyinggung munculnya antisemitisme di Jerman, terutama selama konflik 11 hari di bulan Mei. Dia mengatakan bahwa kasus orang yang membakar bendera Israel atau meneriakkan slogan-slogan antisemit melampaui kebebasan berekspresi dan harus dituntut sebagai kejahatan.
Baca Juga : Sebut Ajal Israel Dekat, Dokter Palestina Ini Dipecat di AS
Kepresidenan di Jerman sebagian besar merupakan peran simbolis, dengan mayoritas kekuasaan berada di tangan parlemen dan kanselir, yang saat ini dijabat oleh Angela Merkel. (DW/EA)
Baca Juga : Haru! Pria Ini Rela Habiskan Waktu Rawat Puluhan Hewan Akibat Agresi Israel
[…] Baca Juga : Presiden Jerman Tiba di Tel Aviv Bertemu PM Israel, Apa yang Dibahas? […]
[…] Baca Juga : Presiden Jerman Tiba di Tel Aviv Bertemu PM Israel, Apa yang Dibahas? […]
[…] Baca Juga : Presiden Jerman Tiba di Tel Aviv Bertemu PM Israel, Apa yang Dibahas? […]
[…] Baca Juga : Presiden Jerman Tiba di Tel Aviv Bertemu PM Israel, Apa yang Dibahas? […]