Delapan Amalan Sunah untuk Menyambut Malam Lailatul Qodar
Ibadah.co.id – Malam Lailatul Qadar adalah satu malam yang terjadi pada bulan Ramadhan. Dalam Alquran, keutamaan Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
Rasulullah Saw mengisyaratkan malam Lailatul Qadar turun pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Lebih khusus lagi, carilah malam Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Al-Habib Mohammad bin Alawi al-Idrus yang dijuluki habib Sa’ad (ulama yang sangat produktif berkebangsaan Yaman) dalam bukunya Lailatu al-Qadar: Fadhluha wa Alamaatuha wa Ma Yustahab Fi’luha halaman 25 hingga 28 menjelaskan bahwa ada delapan amalan yang sunnah dilakukan untuk menyambut malam Lailatul Qadar.
Petama, meluruskan dan membulatkan niat beserta tekad untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar. Usaha yang kuat serta penuh kesabaran sangat dituntut dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan Ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadis berikut:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَاًبا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang bangun (untuk beribadah) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR Bukhari dan Muslim)
Beliau menegaskan dari pemahaman hadis diatas bahwa seseorang yang tidak berniat untuk menyambut malam lailatul Qadar dia tidak akan mendapatkan pahala, keberkahan dan keutamaan malam Lailatul Qadar. Karena Nabi Muhammad dalam hadis diatas mensyaratkan adanya niat yang disertai keimanan dan keikhlasan dalam menyambutnya.
Kedua, disunnahkan berpenampilan terbaik dalam menyambutnya, dengan cara mandi, memakai pakaian terbaik, dan memakai wangi-wangian yan bisa dilakukan setelah salat magrib hingga selesainya salat tarawih. Cara ini menurut beliau didasarkan pada cara penyambutan para sahabat dan tabi’in.
Ketiga, disunahkan untuk tidak terlalu banyak makan dalam berbuka puasa. Karena akan menyebabkan datangnya rasa kantuk dan lemah serta tidak bersemangat dalam menyambutnya khususnya dalam melaksanakan ibadah tarawih.
Keempat, yang paling disunahkan pada malam yang diyakini sebagai malam datangnya lailatul qadar adalah banyak berdoa dengan cara memohon ampunan dan keselamatan dunia akhirat sebagaimana dialog antara sayyidah A’isyah dengan Nabi Muhammad Saw berikut:
عن عائشةَ رضِيَ اللهُ عنها قالت: قلتُ: يا رسولَ الله، أرأيتَ إنْ علمتُ أيَّ ليلةٍ ليلة القدْر ما أقول فيها؟ قال: قولي: اللَّهُمَّ إنَّك عفُوٌّ تحبُّ العفوَ، فاعفُ عنِّي – رواه الترمذي وصححه
“Dari sayyidah A’isyah RA berkkata: wahai Rasulullah apa yang akan saya lakukan jika saya mendapati malam Lailatul Qadar? Rasulullah menjawab: bacalah doa Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbu al-‘afwa ( ya Allah engkau maha pengampun yang menginginkan ampunan dari hamba-Mu maka ampunilah dosa kami). (HR Turmudzi: 3513)
Kelima, disunnahkan membangunkan sanak famili dan keluarga baik yang besar atau yang kecil. Karena menurut beliau berdasarkan hadis sahih Rasulullah Saw melakukan hal yang sama terhadap keluarganya dimalam Lailatul Qadar.
Keenam, menjaga salat berjamaah khususnya salat Magrib, Isya’ Tarawih dan Subuh dimalam yang disangka kuat sebagai malam lailatul Qadar menurut tanda dan tips yang disampaikan oleh ulama pada artikel saya sebelumnya.
Ketujuh, memperbanyak membaca al-Qur’an. Beliau menyebutkan bahwa Imam al-Nukha’i menghatamkan al-Qur’an dalam setiap tiga malam bulam Ramadhan dan apabila sudah memasuki pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan Imam al-Nukha’i menambah bacaannya dengan menghatamkannya tiap dua malam sekali.
Kedelapan, memperbanyak menebar kebaikan khususnya shadaqah dan amal shaleh lainnya. Karena menurut beliau hal ini didasarkan pada salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Anas Bin Malik RA berikut:
العمل في ليلة القدر والصدقة والصلاة والزكاة أفضل من ألف شهر
“Perbuatan baik seperti shadaqah, salat dan zakat yang dilakukan pada malam lailatul Qadar lebih utama daripada perbuatan baik yang dilakukan selama seribu bulan.”
Itulah delapan hal yang disunahkan serta dianjurkan dilakukan pada malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan khususnya dimalam-malam ganjil yang diyakini sebagai malam lailatul Qadar seseuai dengan petunjuk hadis tentang tanda-tanda kedatangan malam Lailatul Qadar.
(Ed.RB)