Take a fresh look at your lifestyle.

Harlah ke-99 NU Wilayah Sumatra, Ini Pesan Gus Yahya

0 68

Ibadah.co.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara Peringatan Harlah ke-99 NU di Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (4/3/2022). 

Dalam sambutannya, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan bahwa Palembang dipilih sebagai salah satu titik pelaksanaan Harlah NU, karena Palembang adalah Sriwijaya. Menurut dia, Sriwijaya adalah eksperimen peradaban berskala nusantara yang paling tua tercatat dalam sejarah.

Karena itu, Gus Yahya mengajak kepada seluruh nahdliyin di Sumatra  untuk belajar pada pengalaman Kerajaan Sriwijaya. 

“Kita butuh menengok kembali, belajar kembali menghayati pengalaman Sriwijaya pada saat kita mebulatkan tekad untuk berjuang mewujudkan peradaban yang lebih mulia,” ujar Gus Yahya.

Dia menuturkan, Sriwijaya merupakan perabadan besar yang mampu bertahan tidak kurang dari tujuh abad, seejak abad ke-7 kelahirannya sampai abad ke-14. 

“Kalau kita belajar dari suksesnya Sriwijaya dalam menegakkan peradabannya, kita bisa melihat bahwa etos fundamental dari Sriwijaya adalah di antara yang lain, terutama keluwesan dan keuletan,” ucap dia.

Dengan keluwsan dan keuletan itulah, Sriwijaya berhasil mengarungi sejarah yang begitu panjang di tegah-tengah dinamika sejarah yang tidak kalah intens dari apa yang terjadi sekarang ini. Yang mana sedang terjadi persaingan sengit dengan peradaban besar lainnya, seperti China dan India.

“Tapi Sriwajaya mampu bertahan karena luwes, mampu menyesuaikan diri secara rasional dan realistis terhadap perkembangan keadaan,” kata Gus Yahya.

Di samping itu, lanjut dia, Kerajaan Sriwijaya juga ulet, tidak kenal lelah, dan tidak kenal putus asa di dalam mengejar apa yang menjadi cita-cita peradabannya, yaitu mempersatuakan nusantara ini.

“Ini pelajaran penting bagi kita semua, karena kita ini sedang memasuki masa-masa yang penuh dengan badai sejarah,” jelas dia. 

Menurut Gus Yahya, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi masa-masa yang penuh ketidakpastian dan penuh kejutan. Di era desrupsi ini, kata dia, begitu banyak kejutan-kejutan yang muncul dan menggoyang kemapanan-kemapanan yang ada.

“Saat kita sedang optimis mengejar kemakmuran ekonomi, tiba-tiba ada pandemi. Saat kita sedang berusaha menjalin perdamaian yang lebih lestari di antara berbagai bangsa, tiba-tiba meletus perang Rusia-Ukraina. Entah di masa depan ini akan ada kejutan apalagi,” kata Gus Yahya.

Sebelumnya, PBNU juga memperingati Harlah NU di beberapa wilayah Indonesia, seperti di Balikpapan Kalimantan Timur, di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, dan di Bangkalan Madura. Pemilihan lokasi peringatan Harlah NU di luar Jawa ini mempertegas bahwa NU tidak hanya berperan di Jawa saja, tapi juga di luar Jawa. (AFZ)

Baca juga: Revolusi Industri 4.0, Menko PMK: Santri Harus Kuasai Ilmu Pengetahuan!

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy