Take a fresh look at your lifestyle.

Ketum PBNU Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari UIN SUKA

0 86

Ibadah.co.id – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyandang gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penganugerahan tersebut digelar pada Senin (13/2/2023) yang disimbolkan dengan penyerahan ijazah dari Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Al Makin.

Tidak hanya Gus yahya saja yang menerima gelar kehormatan, Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus yang saat ini menjabat sebagai Dewan Pakar Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah dan Prefek Dikasteri untuk Dialog Antar Agama Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot M.C.C.J. juga menerima gelar kehormatan.

Pemberian gelar ini dilatarbelakangi oleh adanya apresiasi kepada ketiga tokoh yang telah banyak berkiprah di bidang kerukunan umat beragama, tidak hanya dalam skala nasional namun juga kontribusi nyata dalam skala global. Prosesi acara diawali dengan sambutan Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Al Makin. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan bahwa penganugerahan gelar Honoris Causa ini menjadi langkah dan ijtihad yang berani dari UIN Sunan Kalijaga. Bahwa perbedaan dan harmoni tiga umat yang berbeda dan pemimpin yang bijak dan mengayomi, menjadi simbol tidak hanya tiga iman agama dan aliran, tetapi simbol keragaman dan perbedaan.

Sementara itu, dalam sambutannya, Yaqut Cholil Qoumas antara lain menyampaikan rasa bahagianya dengan penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa tiga pemimpin agama yang bijak dari tiga umat utama. Disampaikan Yaqut, penganugerahan ini sangat berarti tidak hanya bagi NU, Muhammadiyah dan Katolik. Akan tetapi juga bagi keberagaman dan perbedaan dalam spirit antar iman, sebagai ciri khas UIN Sunan Kalijaga.

Pada pidato pengukuhannya, masing-masing tokoh memberikan sumbangsih pemikiran terutama mengenai kondisi umat beragama saat ini, baik di lingkup Nasional maupun internasional. Tokoh pertama yang memberikan pidato adalah Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Tsaqif. Pihaknya menyoroti posisi agama-agama dan tanggapan Islam terhadap Tata Dunia Baru. “Kami (NU) memilih untuk mengajak umat Islam untuk menempuh visi baru, mengembangkan wacana baru tentang fikih, yaitu fikih yang akan dapat mencegah eksploitasi atas identitas, menangkal penyebaran kebencian antar golongan, mendukung solidaritas, dan saling menghargai perbedaan di antara manusia, budaya dan bangsa-bangsa di dunia, serta mendukung lahirnya tatanan dunia yang sungguh-sungguh adil dan harmonis. Tatanan yang didasarkan pada penghargaan atas hak-hak yang setara serta martabat setiap umat manusia, ungkap K.H. Yahya Cholil, mewakili misi NU.

Hadir pada Gelaran agenda akademik ini antara lain, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin dan seluruh jajaran pimpinan UIN Sunan Kalijaga, serta Civitas Akademika kampus ini. Para tokoh nasional antara lain: Menkopolhukam, Prof. Mahfud, M.D., Sekjen PDIP, Dr. Hasto Kristianto, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara, H.Abdullah Azwar Anas, Menteri Agama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, para seniman lokal dan nasional, para tokoh lintas agama lokal dan nasional, jajaran pimpinan PTKIN dan jajaran pimpinan lingkup Kementerian Agama.

Sumber : UIN SUKA

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy