Amanda Rawles, Gadis Muallaf yang Perankan Wanita Berhijab

Ibadah.co.id – Banyak kisah hijrah para artis yang dulu berpakaian terbuka berubah menjadi tertutup, yang dulu tak berhijab berubah menjadi berhijab. Bahkan tidak sedikit pula artis yang berpindah agama menuju agama Islam. Seperti kisahnya seorang gadis Belanda yang mullaf dan mempersiapkan project film terbarunya.

Seperti dilansir laduni.id, aktris cantik, Amanda Rawles, sedang persiapan untuk project film terbarunya, Merindu Cahaya De Amstel. Gadis Belanda dan mualaf ini akan berperan sebagai Khadija Veenhoven, seorang gadis Belanda asli yang telah memeluk agama Islam atau mualaf.

“Seneng banget sih bisa bergabung dalam project ini, karena mendapatkan karakter yang menurut aku sangat baru, sangat bed. Aku menjadi wanita Belanda yang bisa berbahasa Indonesia juga karena dia kuliah sastra Indonesia, tapi itu juga jadi tantangan aku gimana belajar bahasa Belanda terus juga gimana caranya aku jadi orang Barat bangetlah gitu,” terang Amanda di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2), sebagaimana dikutip Laduni.id dari laman Viva.

Sebagai mualaf dalam film ini Amanda akan menggunakan hijab, ia pun tidak masalah karena sudah beberapa kali memerankan karakter wanita berhijab.

“Iya untuk film ini 90 persen aku berhijab, ya aku enggak keberatan sih karena sebelumnya film aku berhijab juga kan,” terang Amanda.

Karakter Khadija menjadi salah satu inspirasi untuk seorang Amanda Rawles. Ia pun berharap dengan perannya ini bisa menginspirasi penonton filmnya nanti.

“Pastinya seneng banget sih bisa peranin karakter Khadija di sini karena sangat menginspirasi banget. Karakter ini sangat menginspirasi aku jadi semoga bisa menginspirasi penonton juga nantinya,” katanya.

Menjadi seorang gadis Belanda cukup sulit untuk Amanda sebab ia harus belajar bahasa Belanda yang menurutnya sangat sulit.

“Pastinya sulit banget, aku bisanya Bahasa Inggris dan Indonesia, Inggris dengan Belanda jauh banget pasti butuh proses untuk belajar bahasa belanda. (Susahnya) dari cara membaca, dari caranya kayak pakai tenggorokan gitu loh, terus kayak susah intonasi,” terangnya. (RB)