Take a fresh look at your lifestyle.

Muslimat NU Jakarta: PSBB Jilid Dua Harus Perhatikan Masyarakat Bawah

0 85

Ibadah.co.id- Hisbiyah Rochim selaku Ketua Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) DKI Jakarta menilai bahwa  pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua di Jakarta perlu diterapkan dengan konsep dan sistem yang matang. Dia menilai jika diterapkan tidak tepat dikhawatirkan dapat memperburuk ekonomi dan kesehatan masyarakat Jakarta.

Dia mengungkapkan bahwa, masyarakat Jakarta telah memulai berbagai kegiatan khususnya terkait perekonomian dengan menggunakan protokol kesehatan sekaligus mematuhi peraturan yang diterapkan Pemerintah.

“Untuk itu jangan sampai ada kebijakan yang merugikan mereka yang sudah patuh terhadap aturan atau protokol kesehatan,” ungkapnya.

Melansir dari nu.co.id pada Senin (14/09/20), Hisbiyah berpendapat bahwa PSBB jilid dua ini memerlukan pola yang baru. Pola tersebut melibatkan beberapa aparatur terkait seperti Lurah, Ketua RW, dan Ketua RT yang bertugas memberikan sosialisasi sekaligus mengawasi mobilitas masyarakt hingga ke tingkat rumah tangga.

  “Selain itu perlu perhatian khusus dari segi ekonomi dan kesehatan terhadap lokasi yang padat penduduk seperti Jakarta, banyak rumah susun, kost-kostan, apalagi lokasi yang masuk dalam zona merah Covid-19, kalau kita melakukan lockdown (PSBB) tapi enggak siap dari segi ekonomi dan kesehatan akan sangat membahayakan. Sementara energi masyarakat sudah terkuras dengan kondisi seperti ini (pandemi Covid-19),” ungkapnya.

Kemudian, dia menjelaskan bahwa kondisis ekonomi warga sudah mengalami tekanan sejak beberapa bulan terakhir. Sedangkan pilihan Pemerintah untuk melakukan PSBB kedua secara lebih ketat harus dengan kesiapan pemerintah untuk memberikan berbagai bantuan seperti logistik secara lebih tepat sasaran.

 “Keberhasilan PSBB di ibu kota sangat bergantung dari kebijakan dan perhatian pemerintah yang tepat sampai ketingkat paling bawah yaitu RT dan RW, serta peran masyarakat dan seluruh pihak harus mendukung kebijakan tersebut agar laju penyebaran Covid-19 dapat ditekan,” ucapnya.   

Yayah Ruchyati selaku Sekretaris Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, mengatakan bahwa kebijakan Pemerintah DKI Jakarta dalam penerapan PSBB jilid dua harus memperhatikan pelaku ekonomi. Ke depannya dikhawatirkan modal para pelaku ekonomi tidak akan mencukupi kebutuhan hidup dan keberlangsungan usaha mereka. Maka dari itu, kebijakan pemerintah terkait PSBB jilid dua dapat dilakukan dengan tepat, dan terkoordinasi dengan baik..

   “Saya rasa keputusan Pemerintah DKI Jakarta memberlakukan kebijakan PSBB jilid dua seyogyanya tidak harus ditetapkan selama dua minggu. Evaluasi dampak kebijakan ini perlu dilakukan dalam hitungan hari sehingga dalam tempo yang tidak terlalu lama, kebijakan ini bisa dicabut dan diberlakukan kebijakan yang lebih lunak,” papar Yayah.  

Kemudian menurutnya, untuk mengurangi dampak PSBB agar masyarakat tidak semakin terpuruk yaitu dengan peran proaktif masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan konsisten. Karena itu Muslimat NU DKI Jakarta akan terus melakukan sosialisasi dan menggugah kesadaran masyarakat.

  “Khususnya jamaah kami, yang akan kami kombinasikan dengan pengawasan yang ketat, karena dua hal yang harus dikembangkan secara paralel, mencegah ruang gerak virus Covid-19 agar tidak makin meluas,” tegasnya. (DAF)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy