Take a fresh look at your lifestyle.

Gus Yaqut Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Ini Isi Pembicaraannya

0 117

Ibadah.co.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) beserta pengurus lain bertandang ke negeri Vatikan. Mereka menemui Paus Fransiskus dan berbincang terkait upaya menciptakan kondisi damai di dunia.

Gus Yaqut yang juga ditemani Ketua Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) H Alfa Isnaeni menegaskan bahwa kehadirannya menemui Paus Fransiskus untuk mendukung Dokumen Persaudaraan Manusia ketika Paus Human Fraternity Meeting dengan Grand Syekh Al-Azhar Ahmad Al-Thayeb.

“Rabu pagi tadi, 25 September 2019, rombongan kami berkesempatan menghadiri Audiensi Umum di lapangan Santo Petrus Vatikan,” kata Gus Yaqut dikutip NU Online, Rabu (25/9) lewat facebook-nya.

“Kami membawa misi mendukung dokumen Human Fraternity for World Peace and Living Together yang didengungkan Paus Fransiskus dengan Grand Syekh Al-Azhar. Sekaligus menyampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam,” sambungnya.

Dalam kesempatan bertemu langsung dengan Paus Fransiskus usai Audiensi Umum, Gus Yaqut menyampaikan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia di mana GP Ansor turut berkontribusi memeliharanya. Termasuk dalam menjaga kegiatan keagamaan Umat Katolik di Indonesia.

Paus Fransiskus dalam pesan singkatnya menyampaikan agar umat beragama selalu menjaga persaudaraan. “Saya doakan Anda. Anda doakan saya. Kita bersaudara. I pray for you and you pray for me. We are brothers,” ucap Gus Yaqut menirukan Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al-Azhar, Mesir, Ahmad Muhammad Ahmad Al-Thayyeb telah menandatangani sebuah dokumen bersejarah, yaitu Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama. Dokumen itu dideklarasikan dalam sebuah Pertemuan Persaudaraan Kemanusiaan di Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin (4/2/2019) lalu.

Dokumen tersebut mendorong seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama dalam menyebarkan budaya toleransi, mencegah pertumpahan darah, dan menghentikan peperangan.

Dalam dokumen itu juga tercantum kecaman terhadap pihak-pihak yang menggunakan nama Tuhan untuk membenarkan aksi-aksi kekerasan, radikalisme, atau terorisme yang dilakukannya.

Dokumen yang ditandatangani dua tokoh besar lintas agama itu berupaya mendorong agar manusia lintas iman di seluruh dunia memiliki hubungan yang lebih kuat, berdampingan, dan saling menghargai. (RB/NU Online)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy