Israel Ingatkan Joe Biden Jika Kembali Kesepakatan Iran, Timur Tengah Perang Nuklir
Ibadah.co.id – Negara Israel mengingatkan presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden jika kembali pada kesepakatan Iran akan terjadi perang nuklir di Timur Tengah.
Hal ini disampaikan Menteri Israel Tzachi Hanegbi dengan tegas mengingatkan Joe Biden untuk tidak melanjutkan kesepakatan bersama Iran.
“Biden sudah lama menyatakan secara terbuka bahwa dia akan kembali ke perjanjian nuklir,” kata Hanegbi, dikutip dari Jerusalem Post.
“Saya melihatnya sebagai sesuatu yang akan mengarah pada konfrontasi antara Israel dan Iran.”
Dia mengungkapkan pemerintahan Obama pada tahun 2015 telah menandatangani kesepakatan nuklir dengan Iran.
“Jika Biden tetap dengan kebijakan itu, pada akhirnya akan ada konfrontasi dengan kekerasan antara Israel dan Iran,” katanya.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset Zvi Hauser (Derech Eretz) mengambil pendekatan yang lebih optimis.
Hauser adalah sekretaris kabinet selama sebagian masa jabatan Biden sebagai wakil presiden dan mengatakan dia tahu pendirian Biden dan bahwa dia adalah teman sejati Israel.
“Saya berasumsi bahwa bahkan jika kesepakatan diperbarui, hal itu akan lebih baik dari yang sebelumnya,” katanya.
Hauser mengatakan Timur Tengah khususnya Iran telah banyak berubah bahkan lebih berbahaya sejak Biden meninggalkan jabatannya pada 2016.
“Ini adalah Timur Tengah di mana Iran jauh lebih berbahaya, di mana senjata dan teknologinya jauh lebih akurat dan jauh lebih mematikan. Ini bukan hanya masalah Israel, tetapi masalah dunia. “
Meskipun Biden dan Trump mungkin memiliki cara berbeda untuk mencapai kesepakatan dengan Iran, Hauser mengatakan hasilnya adalah yang paling penting: “Apakah dia menahan Iran dan mencegahnya mendapatkan senjata nuklir?”
Hauser menambahkan semua orang memahami perjanjian itu tidak cukup untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Hauser memperingatkan, nuklir Iran akan memicu perlombaan senjata, di mana Arab Saudi, Turki dan Mesir akan mengembangkan senjata nuklir mereka sendiri. (HN/Kontributor)
Comments are closed.