Take a fresh look at your lifestyle.

Klaster Pesantren di Depok Kembali Meningkat

1 97

Ibadah.co.id – Klaster Covid-19 Pesantren di Depok kembali meningkat. Hal ini disinyalir karena kurangnya pengawasan yang ketat dan kurangnya penerapan protokol kesehatan di pesantren.

Menanggapi hal ini, Jubir Satgas Penangan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana meminta kepada pemerinta untuk mengevaluasi kembali SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri.

Seperti dilansir metro.sindonews.com pada 27/4/21, Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok menemukan adanya klaster baru di lingkup pondok pesantren (ponpes). Sejak awal kasus hingga sekarang, tercatat ada 21 ponpes yang terpapar dengan total 485 kasus.

Sedangkan yang terbaru paparan klaster ponpes ada di empat lokasi. Rinciannya di ZZS total 25 kasus, pesantren MD 46 kasus, pesantren BQ 4 kasus, dan pesantren A 1 kasus. “Jadi meningkat saat ini,” kata Jubir Satgas Penangan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa (27/4/2021).

Sedangkan untuk ponpes yang di luar Depok juga ada santrinya yang terpapar. Dadang menuturkan, untuk ponpes luar Depok sebanyak 25 ponpes. “Pesantren luar Depok itu ada 25 pesantren, santrinya dari Depok tapi pesantrennya di luar,” tukasnya.

Diduga penularan terjadi karena kurangnya penerapan protokol kesehatan. Kedua, banyak kegiatan yang keluar-masuk. Artinya, anak-anak boarding tapi pengajar atau mungkin catering dan pesan makan dari luar.

“Itu yang tidak terkontrol. Apalagi ada beberapa pesantren yang kurang kooperatif terhadap Satgas. Sementara ini dibawa dari luar. Masih ditracing, sementara belum ada kesimpulan,” tambahnya.

Catatan pihaknya, kasus terakhir di salah satu pesantren tercatat 25 kasus, dimana 2 dirawat di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri di pesantren. Kemungkinan mereka tidak dapat kembali ke rumah masing-masing saat Lebaran jika belum selesai isolasi mandiri.

“Mereka isoman sesuai pedoman permenkes, selama 14 hari. Dilihat perkembangan, mudah-mudahan tidak ada gejala,” ungkapnya. Pada kasus Ponpes ZSS, mereka yang terpapar mengalami gejala sejak Senin pekan lalu. Lalu mereka swab PCR mandiri dan diketahui lah hasilnya positif. Pihaknya pun sedang melakukan evaluasi soal kluster pondok pesantren. “Kami sarankan agar SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri dievaluasi,” tutupnya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] pembelajaran di pesantrennya masing-masing. Hal ini menimbulkan kekhawatiran munculnya kembali klaster pesantren. Maka dari itu perlu beberapa tindakan pencegahan agar hal itu tidak terjadi. Salah satunya dengan […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy