Masjid Istiqlal Kembali Dibuka, Imam Besar Akan Segera Tentukan Pelaksanaan Idul Adha

Ibadah.co.id-Masjid Istiqlal, Jakarta kembali dibuka setelah kurang-lebih tiga bulan tutup karena Corona dan renovasi. Pada Kamis (2/7) masjid agug ini telah resmi kembali dibuka. Hingga pada hari ini aktivitas solat jumat telah berjalan sebagaimana mestinya. Ini semua dilakukan sebagaimana intruksi imam besar Istiqlal, KH,  NAsaruddin Umar.

Bersamaan dengan dibukanya kembali masjid Istiqlan, kemungkinan Salat Idul Adha akan digelar di msjid itu pada akhir Juli nanti. Namun, peluang gelaran salat berjamaah itu tergantung dari proses renovasi yang sampai saat ini masih dilakukan.

Sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia, kepala Hubungan Masyarakat dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengungkapkan saat ini, proses renovasi Istiqlal sudah memasuki tahap akhir. “Minggu depan atau dua minggu lagi ada instruksi dari imam besar khususnya terkait dengan Idul Adha ini. Kemungkinan (Digelar) ada, tapi belum ada kepastian,” tuturnya.

Abu Hurairah mengatakan andai Salat Idul Adha nantinya digelar, pihaknya ingin memastikan sarana dan prasarana masjid sudah siap untuk digunakan seutuhnya. Pun, demikian dengan protokol kesehatan Covid-19.

Untuk diketahui, Masjid Istiqlal tak menggelar acara keagamaan dan peribadatan sepanjang masa pandemi virus corona sejak Maret 2020. Istiqlal juga memutuskan tak menggelar salat Idulfitri pada tahun ini. Selain itu, masjid juga ditutup dan tidak beroperasi saat Lebaran pada 1 Syawal 1441 hijriah

Pada awal Juni, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Masjid Istiqlal Jakarta rencananya akan dibuka pada Juli. Jokowi mengungkap itu setelah dia meninjau Istiqlal untuk mengecek kesiapan penerapan pola kehidupan baru atau New Normal di rumah ibadah beberapa waktu lalu.

“Saya mendapatkan informasi dari Profesor Nasaruddin, Imam besar Masjid Istiqlal, bahwa direncanakan Istiqlal dibuka nanti pada bulan Juli,” ujar Jokowi, 2 Juni 2020. Meski demikian, Jokowi mengatakan keputusan pembukaan masjid tetap menjadi kewenangan pihak pengurus rumah ibadah terbesar umat Islam di kawasan Asia Tenggara tersebut. (RB)