Take a fresh look at your lifestyle.

Muslim Indonesia di Kanada Akan Segera Miliki Masjid

1 144

Ibadah.co.id – Masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Kanada sebentar lagi akan memiliki masjid. Meski demikian, mereka masih memerlukan sejumlah dana untuk bisa merealisasikan hal tersebut.

Seperti dilansir inews.com pada 18/4/21, masyarakat muslim Indonesia di Kanada tak lama lagi segera memiliki masjid dan gedung pusat keislaman yang juga tempat mengenalkan budaya Indonesia.

Proses akuisisi gedung yang akan diberi nama Istiqlal Islamic Center of Toronto (IICT) itu sedang berlangsung dan rencananya direalisasikan Ramadan tahun ini.

Ketua Dewan IICT, Subhan Bushar mengatakan, proses akuisisi gedung bekas gereja itu sudah berjalan lebih dari sekitar 60 persen dan panitia sudah menerima donasi dari masyarakat muslim di Kanada dan Amerika Utara maupun Tanah Air sekitar Rp4 miliar. Adapun dana yang dibutuhkan lagi sekitar Rp3 miliar.

“Harga bangunan itu kalau dirupiahkan sekitar Rp7 miliar dan harus dibayarkan paling lama 29 April 2021 nanti, atau 17 Ramadan 1442 Hijriah. Kita berharap dukungan para donatur memaksimalkan keberkahan bulan suci Ramadan menyisihkan rezekinya untuk melengkapi kekurangan dana itu,” katanya di Toronto, Kanada, Minggu (18/4/2021).

Dukungan dari pemerintah Indonesia, terutama Presiden Joko Widodo juga sangat diharapkan di samping bank-bank syariah untuk mewujudkan masjid Indonesia pertama di Kanada itu.

IICT nantinya akan menjadi salah satu ujung tombak mengenalkan syiar Islam Indonesia yang dikenal di seantero dunia sebagai umat yang menjunjung tinggi ketertiban, ramah dan gemar menolong.

Di pusat keislaman ini juga akan dijadikan tempat pendidikan yang dilengkapi dengan perpustakaan, kegiatan pemberdayaan ekonomi umat, dan berbagai pelatihan. “Tentunya bahasa pengantarnya adalah Bahasa Indonesia agar anak-anak Indonesia di sini yang merupakan generasi kedua dan ketiga tetap fasih menggunakan bahasa ibunya,” kata dia.

Pria yang merupakan ahli perminyakan itu mengungkapkan, nama Istiqlal dipilih karena mengingatkan dengan masjid agung di Indonesia. Selain itu, hanya Indonesia yang menjadikan Istiqlal menjadi nama masjid. Masjid yang memiliki dua lantai ini bisa menampung 200 orang jamaah. Lantai satu yaitu hall akan dijadikan tempat shalat dan lantai dasar menjadi tempat serbaguna, yakni belajar mengaji, kegiatan sosial dan budaya.

Setelah menjadi pusat keislaman nanti, bangunan eks gereja ini juga tidak akan banyak diubah karena sudah sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan, seperti fasilitas kantor, perpustakaan dan dapur. Bentuk bangunan di luar juga akan dibiarkan sebagaimana bentuk aslinya sesuai dengan zoning worship place. “Kita sangat bersyukur karena setelah kita lakukan pengungkuran, gedung ini tepat mengarah ke Kakbah sehingga kita tidak perlu mengubah arah tempat shalat dan tempat imam ke kiblat. Tinggal menggelar karpet saja,” katanya.

Subhan mengungkapkan, keberadaan masjid komunitas Indonesia menjadi cita-cita masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Islam Indonesia Toronto (MIIT) yang digulirkan 35 tahun lalu itu. Proses panjang dan berbagai kendala dihadapi, mulai masalah dana hingga internal membuat proyek ini beberapa kali terhenti. Barulah pada 2020 pengurus MIIT bergerak lagi dan menjajaki beberapa tempat yang akan dijadikan masjid.

Sebenarnya pencarian diarahkan ke Kota Mississauga karena paling banyak masyarakat muslim Indonesia berdiam di kota yang masuk dalam Great Toronto Area (GTA). Namun dari berbagai tempat yang didatangi, dipilihlah bangunan eks United Church of Canada itu yang berada di Kota Georgetown, sekitar 30 menit dari Mississauga.

Dalam penawaran pertama Desember tahun lalu IICT kalah kerena harga yang diajukan lebih rendah dari pihak lain. Lalu mereka cari gedung komersial lain dan kembali kalah saat penawaran. Tanpa diduga, akhir Februari lalu, pihak agen bangunan eks gereja itu menghubungi kembali dan menanyakan apakah IICT masih berminat.

“Langsung kita adakan pembicaraan dan Alhamdulillah ternyata mereka menurunkan harga cukup besar karena tahu kita akan menjadikan gedung itu sebagai tempat ibadah pula. Canada Church juga menyetujui dan mendukung upaya kita,” tutur dia.

Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat mendukung inisiasi pendirian masjid pertama di Kanada itu. Dia mengajak umat Islam berlomba untuk berpartisipasi  menanamkan saham terbaik jariahnya.  “Sehingga saat hisab nanti ada suara-suara dari belahan dunia lain yang menyebutkan kita punya amal soleh di dalamnya. Jika kita bisa memberikan Rp30.000 dengan 100.000 orang, tercukupilah pelunasan masjid itu,” katanya dalam video yang di-share-nya di youtube, beberapa hari lalu. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang baru-baru ini terjadi di Kanada. Adapun tragedi tersebut yakni meninggalnya keluarga Muslim di Kanada karena dibunuh oleh seorang […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy