Take a fresh look at your lifestyle.

MUI Akan Bahas Kehalalan Vaksin Hari Ini

86

Ibadah.co.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan membahas kehalalan vaksin Covid-19 hari ini. Hal ini disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Halal dan Ekonomi, KH Salahuddin Al-Ayuubi. Pembahasan ini nantinya akan mendengarkan dua orang perwakilan MUI yang berangkat ke China.

Seperti dilansir republika.co.id pada 8/1/21, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) hari ini, Jumat (8/7) akan menggelar sidang pleno Komisi Fatwa untuk membahas aspek syar’i tentang vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac China.

Ketua MUI Bidang Halal dan Ekonomi, KH Salahuddin Al-Ayuubi, mengaku belum bisa memastikan apakah hari ini sudah dapat diputusan terkait vaskin Sinovac.

Untuk itu dia memohon doa kepada masyarakat agar Komisi Fatwa MUI dapat bekerja dengan lancar. “Ya mohon doanyanya,” katanya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (8/1).

Kiai Salahuddin menyampaikan, agenda rapat hari ini, Komisi Fatwa akan mendengarkan laporan dari dua orang auditor yang telah melakukan audit langsung ke tempat pembuatan vaksin Sinovac di China.

Dua auditor yang terbang ke China itu merupakan perwakilan dari LPPOM MUI yang kualifikasinya seorang saintis dan perwakilan dari Komisi Fatwa seorang yang ahli di bidang hukum Islam. “Jadi mereka berdua sudah menjalankan tugas dan sudah melaporkan, menyusunan laporan dan hari ini dilaporkan di Komisi Fatwa,” katanya.

Dari laporan dua auditor itu, tim Komisi Fatwa akan membahas laporan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Selama ini aspek syari sudah diatur dan digunakan dalam keputusan Komisi Fatwa dalam penetapan produk halal.

Pada rapat hari ini, kata dia, hanya Komisi Fatwa dan LPPOM MUI yang hadir tidak ada intansi lain seperti Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Meski demikian dalam menetapkan kehalalan tayibban vaksin Sinovac ini MUI bekerja sama dengan beberapa intasi terkait, seperti BPOM dan Kemenkes. 

“Jadi kita ini adalah tim bersama, ada dari badan POM juga ada dari Kementerian Kesehatan kita berangkat akan tetapi kita kepentingannya berbeda,” kataya.

Dia menuturkan, kepentingan dari tim MUI itu lebih banyak pada aspek kehalalannya, sedangkan tim dari Badan POM itu lebih pada aspek lain seperti, kesehatan, quality, dan sebagainya. “Aspek ketayibannya mereka lebih fokus kita lebih aspek kehalalannya yang lebih fokus,” katanya.

Pada kesempatan ini, Kiai Salahuddin mengaku belum dapat menyampaikan apa yang akan diputuskan dari hasil rapat. Saat ini dia barus bisa menyampaikan bahwa dua auditor yang terbang ke China sudah mendapatkan informasi penuh terkait vaksin Sinovac. Biasanya, jika semua data dan informasi sebuah prodak telah didapatkan, maka sudah bisa diputuskan hasilnya. “Seharusnya sudah bisa diputuskan hari ini biasanya,” katanya.

Dia menuturkan, biasanya dalam memutuskan sebuah prodak halal atau tidak MUI juga menunggu hasil atau izin dari BPOM untuk aspek kebaikannya (tayib). Sehingga ketika disampaikan bahwa prodak itu halal maka baik untuk dikonsumsi sehingga bisa dipastikan vaksin itu halal tayib. “Kita akan menunggu juga dengan izin dari badan POM, artinya dari aspek tayib itu juga sudah mendapatkan izin dari badan POM. Jadi ini menjadi hal yang sering kita lakukan dalam menjalin kerjasama antara MUI dengan badan POM,” katanya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy