Ibadah.co.id – Menjelang pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 di Solo Steering Committee (SC), panitia pelaksana, panitia penerima, serta panitia World Peace Forum (WPF) menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menerangkan, rapat marathon berlangsung dari pukul 13.30–17.30 WIB. Rapat ini melibatkan Steering Committee, panitia pelaksana, panitia penerima, serta panitia World Peace Forum (WPF).
“Mematangkan hal-hal sifatnya teknis menyangkut pelaksanaan muktamar terutama kepesertaan World Peace Forum (WPF) dan peninjau luar negeri,” kata Abdul Mu’ti.
Ia mengatakan pembahasan rakornis adalah persiapan pembukaan oleh Presiden dan rangkaian acara pembukaan. Selain itu, ada persiapan-persiapan teknis menyangkut akomodasi dan hal lain terkait pelaksanaan muktamar supaya berjalan tertib dan lancar.
“Secara teknis antara lain susunan acara di pembukaan dan hal-hal teknis lain terkait syiar muktamar, persidangan, penyelenggaraan muktamar, termasuk kegiatan muktamar bersih, muktamar yang bisa jadi uswah atau teladan bagi organisasi lainnya,” katanya.
Kemudian juga membahas sistem pemilihan di mana dalam muktamar kali ini pemilihan pimpinan. Pemilihan tersebut akan diselenggarakan dengan E voting.
“E voting ini mesti pastikan bisa berjalan dengan baik secara langsung umum bebas rahasia jujur adil (luber jurdil),” terang dia.
Kemudian, Abdul Mu’ti menjelaskan ada juga pembahasan mengenai kemajuan Muhammadiyah dalam berbagai bidang. Khususnya dalam penggunaan teknologi.
“Dan beberapa hal teknis lain terkait rangkaian acara pra muktamar yang menjadi bagian dari publikasi dan syiar muktamar yang diselenggarakan tidak hanya panitia penerima di Solo tapi juga di wilayah, daerah dan amal usaha Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa hal lain yang harus mendapatkan up date perkembangan baru adalah terkait peserta dari luar negeri yang nanti hadir di World Peace Forum dan pembukaan muktamar.
“Karena di World Peace Forum direncanakan hadir Perdana Menteri Malaysia, Presiden Kazakhstan, kemudian Grand Mufti Al Azhar yang terkait dengan kepesertaan yang lain dari luar negeri yang sekarang masih dalam proses konfirmasi,” kata Abdul Mu’ti.
Persiapan World Peace Forum secara umum, menurut Abdul Mu’ti, proses korespondensi dengan peserta sudah dilakukan tinggal menunggu kepastian itinerary keberangkatan.
“Dan berbagai hal yang nanti bisa kita siapkan termasuk rencana summit begitu ya tentang Muhammadiyah di rangkaian World Peace Forum yang digelar di Hotel Sunan dan ada beberapa acara yang diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta,” kata Abdul.
Abdul mengatakan bahwa World Peace Forum ini merupakan side event muktamar, in conjunction dengan muktamar, jadi WPR dulu setelah selesai kemudian baru disambung dengan tanwir, selanjutnya muktamar.
“Tapi tidak seluruh peserta WPR ikut pembukaan muktamar karena sangat panjang ya mudah-mudahan mereka ini bisa hadir di pembukaan,” tegasnya.(AF)
Baca juga :Puslitbang jadi Andalan Ujung Tombak Kemenag
Sumber : Republika Jogja