Pesantren Tebuireng Apresiasi dan Himbau Pemerintah dan Petugas Kesehatan Terkait Penanganan Covid-19
Ibadah.co.id – Kian hari masyarakat menjadi bingung dan tak percaya dengan adanya penyebaran covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia ini. Banyak hal yang melatar belakanginya, adanya kejanggalan dalam tes, data yang tak akurat, pengurusan jenazah terduga covid-19 tidak jelas dan terbuka akan prosedurnya, dan lain-lainnya.
Terlepas dari itu, pengurus Pesantren Tebuireng mengapresiasi kepada pemerintah yang sudah serius menangani kasus covid ini agar tak menyebar lebih luas. Dan kepada petugas kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan kasus ini, semoga selalu sehat dan tetap tabah, termasuk bagi keluarga yang ditinggalkannya dalam bertugas.
Secara utuh, apresiasi dan himbauan Pesantren Tebuireng, khususnya terkait penanganan Jenazah Covid-19 sebagai berikut:
- Mengapresiasi ikhtiar pemerintah dan pemerintah daerah dalam upaya percepatan penanganan Covid 19, khususnya terkait dengan peningkatan jumlah pemeriksaan secara masif dan pelacakan kasus (tracing) di masyarakat.
- Meminta pemerintah mengimbangi ikhtiar positif tersebut dengan memperbaiki strategi komunikasi publik dan memperkuat pendekatan kultural serta memperhatikan aspek budaya masyarakat dan kearifan lokal di masing-masing daerah.
- Berkenaan dengan semakin banyaknya kesimpangsiuran informasi di tengah masyarakat, meminta semua pihak untuk menjaga kejernihan pikiran, mengedepankan aspek tabayun dan menahan diri dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya.
- Berkaitan dengan proses pemulasaraan jenazah dan pemakaman pasien terduga dan/atau terkonfirmasi positif Covid 19, Pesantren Tebuireng Jombang menyampaikan pendapat sebagai berikut: Pertama, Meminta petugas kesehatan memastikan bahwa proses pemulasaraan jenazah benar-benar memenuhi pedoman pemulasaraan jenazah sesuai dengan agama yang dianut masing-masing pasien;
Kedua, Meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 dan pihak rumah sakit melibatkan tokoh-tokoh agama untuk memastikan proses pemulasaraan jenazah sesuai dengan agama yang dianut pasien dan menghindarkan keraguan-raguan keluarga serta masyarakat;
Ketiga, Berkenaan dengan proses pemakaman jenazah pasien terduga dan/atau terkonfirmasi positif Covid 19, meminta pemerintah mempertimbangkan aspek budaya dan kearifan lokal. Jika dimungkinkan, keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal pasien dapat diberikan kesempatan untuk melepaskan keberangkatan jenazah ke tempat pemakaman dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan dilaksanakan dalam tempo yang sewajarnya;
Keempat, Diberikannya kesempatan kepada keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal pasien untuk melepaskan keberangkatan jenazah ke tempat pemakaman sebagaimana dimaksud pada butir c, diharapkan dapat menghapus stigma negatif kepada pasien dan menjadi proses edukasi di masyarakat bahwa Covid 19 bukanlah aib.
5. Meminta para tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya mengedukasi dan menenangkan masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi ini.
6. Mengharapkan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanganan Covid 19 untuk mengedepankan sikap jujur, amanah dan pertanggungjawaban moral yang setinggi-tingginya.
- Memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petugas medis yang telah menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid 19 dan mendoakan semoga almarhum/almarhumah memperoleh status sebagai syâhid âkhirah di sisi Allâh Subhâhanû wa Ta’âla serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.
Itulah maklumat Pesantren Tebuireng yang Diasuh oleh KH. Abdul Hakim Mahfudz sambil berharap kasus Covid-19 ini lekas berakhir dan masyarakat kembali normal dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. (ed.AS/ibadah.co.id/rilis)