Puasa Senin Kamis, Fadhilah dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Ibadah.co.id – Puasa Senin Kamis merupakan serangkaian puasa sunah yang dikerjakan Rasulullah Saw. pada masa kenabian. Puasa ini tidak semata-mata beliau kerjakan tanpa alasan, melainkan terdapat sebab mengapa beliau sangat menganjurkan puasa sunnah Senin dan Kamis.
Puasa sunnah yang sudah menjadi kebiasaan nabi ini memiliki keutamaan tersendiri bagi yang menjalankannya. Diantaranya mampu menghapus kesalahan dan meninggikan derajat.
Selain itu, dua hari tersebut merupakan hari di mana amalan seseorang diangkat di hadapan Allah, sehingga sangat baik untuk berpuasa saat itu.
Hal tersebut diperkuat dengan hadis-hadis shahih sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah R.a, Rasulullah Saw. bersabda,
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”
Keutamaan hari Senin dan Kamis secara umum juga dijelaskan dalam hadis Abu Hurairah berikut, Rasulullah Saw. bersabda:
“Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).
Selain menunjang kebutuhan spiritual, puasa Senin Kamis juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Meski identik dengan ritual ibadah khusus bagi pemeluk Islam, ternyata metode ini (puasa Senin dan Kamis) juga banyak dilakukan masyarakat lintas-agama dan budaya. hal ini lantaran manfaatnya yang luar biasa.
Ini dia beberapa manfaat puasa sunah Senin Kamis bagi kesehatan jasmani kita menurut beberapa lembaga penelitian yang cukup kredibel:
Memperpanjang Usia
Pembatasan asupan makanan dengan jeda waktu tertentu seperti puasa Senin Kamis ternyata berpengaruh dalam meningkatkan usia harapan hidup sekaligus membuat tubuh tetap prima saat usia tua.
Pernyataan tersebut didukung hasil penelitian yang diterbitkan di The Harvard Gazette. Penelitian tersebut menyatakan, puasa dapat membantu memperlambat proses penuaan sekaligus mencegah potensi munculnya penyakit akibat usia tua.
Seseorang yang rutin melakukan puasa dalam jeda waktu tertentu cenderung lebih bugar dan tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan dini layaknya mereka yang tidak menjaga pola makan.
Meningkatkan Daya Ingat
Mark Mattson, peneliti dari Laboratory of Neurosciences National Institute of Aging, menilai puasa juga dapat membantu mempertajam daya ingat.
Mattson dan timnya meneliti tentang dampak diet dan puasa terhadap saraf. Hasilnya, puasa ternyata mengakibatkan tekanan oksidatif ringan dan dapat membantu sel saraf memperbaiki kerusakan oksidatif pada DNA.
Puasa dan diet tinggi lemak seperti keto juga diklaim dapat melindungi otak dari potensi parkinson dan alzheimer. Mereka yang disiplin menjalankan metode diet semacam ini juga dinilai lebih fokus dan menunjukkan kemampuan daya ingat yang meningkat.
Dalam konteks ini, pola pikir yang melambat disaat lapar justru dapat mempertajam ingatan. Dan dalam banyak referensi, bahwa hormon opioids akan digunakan lebih efektif saat perut dalam keadaan kosong, sehingga membantu meningkatkan fokus dan produktifitas.
Mengurangi Potensi Serangan Jantung
Saat berpuasa sebenarnya tubuh merasa lapar dan akhirnya mengalami stres. Hal ini membuat tubuh melepaskan lebih banyak lemak cadangan untuk digunakan sebagai bahan energi, supaya tak lagi merasa lapar.
Tentu saja hal ini membuat tumpukan lemak berkurang banyak, dengan begitu lama-kelamaan kadar lemak total tubuh pun menurun. Kondisi ini bisa menurunkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah sebagai cikal bakal terjadinya penyakit jantung, seperti serangan jantung, dan stroke.
Mengurangi Pertumbuhan Sel Kanker Tertentu
Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang abnormal. Meski tergolong sebagai penyakit yang sulit disembuhkan, efek buruk pertumbuhan sel kanker ternyata dapat dikurangi dengan berpuasa.
Sejumlah penelitian terkait pernyataan ini masih berdasarkan hasil eksperimen pada hewan dan model sel tertentu. Namun, hasil eksperimen lainnya menunjukkan penderita kanker yang berpuasa 8-10 jam jelang pengobatan rutin tidak merasakan adanya rasa pegal, lemas, atau gangguan pencernaan saat menjalani pengobatan.
Mengurangi Pertumbuhan Diabetes
Puasa dapat mengurangi kadar glukosa dalam tubuh karena pola makan yang lebih terjaga dan teratur. Namun penderita harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Tentang puasa yang bagaimana yang baik untuk mengurangi pertumbuhan diabetes. Seperti makanan, penderita diabetes biasanya harus makan makanan yang membakar energi secara lambat seperti gandum, kacang-kacangan, nasi, dan semolina. Hindarilah makanan dengan kandungan asam jenuh tinggi.
Itu dia sejumlah fadhilah-fadhilah puasa Senin dan Kamis yang saya rangkum dalam artikel kali ini. Dan tidak ketinggalan pula manfaat-manfaat puasa bagi kesehatan tubuh. Semoga Allah selalu meridhai kita semua. Selamat mengamalkannya!(Fana)