Sudah di BUKU III, Mandiri Syariah Siapkan Tiga Skenario Menuju BUKU IV
Ibadah.co.id – PT Bank Mandiri Syariah bisa dibilang satu-satunya jasa keuangan perbankan yang menduduki posisi tersukses. Hal ini memang tak terlepas dari perlakuan induknya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang berkomitmen menjadikannya sebagai bank umum syariah dengan modal inti lebih dari Rp30 triliun.
Modal inti itu menjadikan Bank Mandiri Syariah (BSM) masuk jajaran bank umum kelompok usaha (BUKU) III, dan berkeyakinan akan masuk pada BUKU IV. Untuk itu, pihaknya menyiapkan beberapa strategi yang menjadi skenarionya.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan bahwa opsi pertama untuk mengantar Mandiri Syariah menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) IV adalah suntikan modal. Selain itu, perseroan memiliki rencana untuk membuat Mandiri Syariah menjadi perusahaan publik.
Opsi lain yang juga menjadi pertimbangan adalah mencari investor strategis. “Itu semua masuk dalam rencana kami, tapi kami menunggu angka tahun ini final dulu. Nanti dilihat ada kebutuhan atau tidak,” ujar Panji usai rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Adapun Komisi XI DPR mendorong induk untuk segera mengantar Mandiri Syariah menjadi BUKU IV. Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Sarmuji mengatakan penguatan modal Mandiri Syariah dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Tanah Air.
Selain itu, dengan lebih kuatnya modal bank tersebut, maka ruang gerak untuk ekspansi akan lebih terbuka. “Dari semua bank syariah di Indonesia, Mandiri Syariah yang paling memungkinkan untuk naik ke BUKU IV,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Plt Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan bahwa pemegang saham pengendali berkomitmen untuk memperkuat modal.
Namun, perjalanan Mandiri Syariah menjadi BUKU IV masih tergolong panjang. Pasalnya, meskipun tercatat sebagai bank syariah terbesar, modal inti bank masih jauh dari ketentuan BUKU IV.
Seperti diketahui Mandiri Syariah tercatat sebagai satu-satunya bank umum syariah yang tergolong dalam BUKU III. Per September 2019, bank memiliki modal inti sebesar Rp8,4 triliun. Dengan demikian bank membutuhkan sekitar Rp22 triliun untuk menjadi bank syariah pertama yang masuk jajaran bank bermodal jumbo atau BUKU IV.
Terkait dengan rencana penawaran saham perdana (intial public offering/IPO) Mandiri Syariah sempat menyampaikan hal tersebut pada November 2018. Komisaris Utama Bank Syariah Mandiri Mulya E. Siregar mengatakan aksi korporasi tersebut akan dilakukan setelah pembenahan internal rampung.
Sementara itu, terkait dengan mitra strategis, Kementerian Badan Usaha Milik Negara sempat menyatakan hendak melebur Mandiri Syariah dengan unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Namun, Mandiri Syariah mengaku belum mendapat instruksi resmi terkait dengan rencana tersebut.
“Tentang hal tersebut, kami belum bisa menjawab karena belum ada instruksi resmi dan hal tersebut merupakan domain pemegang saham,” Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa. (ed/AS/ibadah.com/bisnis.com)