Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Wapres Minta Bank Riau Kepri Segera Jadi Bank Umum Syariah

0 4

Ibadah.co.id –Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meminta agar PT Bank Riau Kepri dapat segera dikonversi menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Hal ini disampaikannya dalam pertemuan bersama Dewan Direksi PT Bank Riau Kepri melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro, Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (21/4).

“Saya juga berharap, Bank Riau Kepri ini tidak lama lagilah (berkonversi menjadi Bank Umum Syariah). Saya akan berkomunikasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), supaya dipercepat,” harapnya.

Hal ini mengacu pada laporan yang disampaikan oleh Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari yang menunjukkan adanya potensi yang dimiliki oleh unit usaha bank tersebut.  

“Nilai aset Bank Riau Kepri sudah 30 triliun rupiah. Dengan aset ini, insyaallah dengan kita berkonversi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) sepenuhnya, kita langsung menjadi bank syariah terbesar ketiga di Indonesia,” lapor Andi.

Andi menambahkan, di akhir tahun 2020, unit usaha syariah yang telah beroperasi selama beberapa tahun di Bank Riau Kepri berhasil tumbuh sebesar 68,77 persen dibanding tahun sebelumnya. Labanya pun tumbuh mencapai 133 persen dari tahun sebelumnya.

“Ini membuat kita confidence sekaligus bersyukur, untuk kita bisa konversi ke bank syariah,” ungkapnya.

Wapres pun berharap, dengan kehadiran BUS di Riau dan Kepri, industri halal di dua provinsi tersebut juga dapat berkembang. Menurutnya, Riau sebagai provinsi dengan potensi industri terbesar di Indonesia dinilai memiliki peluang untuk berkontribusi dalam pengembangan  industri, baik keuangan syariah maupun kawasan halal.  

“Sekarang sudah tiga kawasan industri halal, di Banten, Modern Cikande; di Sidoarjo ada (Eco Industrial Park Safe n Lock), dan di Bintan, Kepri, sudah ada (Bintan Inti), di Riau-nya belum,” jelas Wapres.

Selain itu, Wapres berharap, dengan berkonversinya Bank Riau Kepri menjadi BUS, Bank Riau kelak dapat menjadi kanal pengembangan dana sosial syariah, seperti zakat dan wakaf.

“(Wakaf) itu potensinya 180 triliun per tahun. Wakaf tidak dibagi, tetapi dikumpulkan terus, menjadi dana abadi. Feedback-nya juga kembali ke pengembangan keuangan syariah,” pungkasnya.

Turut hadir mendampingi Wapres Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Bambang Widianto, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ventje Rahardjo, serta Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Ahmad Erani Yustika. (EA)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy