Kenapa Semua Bayi Saat Lahir Menangis, Sementara Nabi Isa dan Ibunya Siti Maryam Tidak? Bagaimana Dasar Teologisnya?
Ibadah.co.id –Sudah mafhum jika bayi saat dilahirkan menangis, sementara orang tua, keluarga, dan kerabatnya tersenyum bahagia. Banyak mitos dan candaan yang dipercayai masyarakat kenapa bayi menangis saat dilahirkan. Ada yang percaya bayi itu kaget melihat dunia barunya. Menangis tanda anak pintar. Menangis karena sakit tercepit rongga mulut rahim ibunya, dan kepercayaan lainnya. Lantas seperti apa alasan ilmiah dan juga teologisnya. Dan kenapa pula Nabi Isa dan Maryam tak menangis saat dilahirkan?
Mari kita jelaskan secara keilmiahan ilmu medis. Secara alamiah, sang cabang bayi menghendaki dirinya untuk lahir. Lahir karena kemauan dirinya. Menurut para ahli kandungan, saat bayi dalam perut ibunya, ia hidup dengan bantuan tali pusar yang menghubungkan jantung dan paru-parunya dengan organ dalam tubuh ibunya. Dengan cara ini bayi mendapatkan nutrisi dari darah sang ibu.
Ketika lahir, bayi mengambil napas untuk pertama kali melalui perubahan peredaran darah. Maka ketika menangis itulah terbuka sirkulasi yang memungkinkan oksigen terkirim melalui paru-paru. Tangisannya itu membantu membuka paru-parunya agar bisa menghirup oksigen sendiri tanpa bergantung lagi pada ibunya. Selain itu bagi bayi menangis juga merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pandangan Teologis
Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr (Dar Al-Hawi, 1998), Cet. II, hal. 31, menjelaskan bahwa tak seorang pun bayi selamat dari tempelengan setan ketika baru dilahirkan sehingga mereka menangis sebagaimana kutipan berikut:
“Ketika manusia dilahirkan dari perut (rahim) ibunya, ia menangis keras. Hal itu disebabkan ia ditempeleng oleh setan terkutuk yang tak seorangpun selamat darinya kecuali Nabi Isa putra Maryam dan sang ibu alaihimas salam. Hal itu disebabkan Allah melindungi mereka berdua karena ibu dari Siti Maryam, istri Imran, sebelumnya pernah berdoa demikian.’Dan sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu, untuk dia dan keturunannya, dari gangguan setan yang terkutuk.’ (Q.S. 3:36). Juga disebutkan dalam hadits, ‘Ketika Iblis datang untuk menusuknya, maka tusukan itu mengenai tabir.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa: Pertama, setiap bayi, baik laki-laki maupun perempuan, terlahir dalam keadaaan menangis disebabkan oleh ulah setan terkutuk yang sengaja menempeleng mereka. Penjelasan ini merujuk pada hadis Rasulullah Saw. berikut:
“Tidak ada seorang bayi yang terlahir tanpa mendapatkan tusukan dari setan sehingga bayi itu menangis keras karenanya kecuali putra Maryam dan ibunya. (HR. Muslim)
Begitupun dengan Iblis, yang juga ikut dalam hal ini. Artinya sejak manusia dilahirkan ke dunia Iblis dan setan telah mulai menggoda untuk merusak fitrah mereka.
Kedua, Nabi Isa dan ibunya, Siti Maryam, adalah dua insan yang selamat dari tempelengan setan, sebab Allah melindungi keduanya lantaran sebelumnya ibu dari Siti Maryam yang tak lain adalah istri Imran, pernah secara khusus berdoa kepada Allah agar keduanya (Maryam dan Isa) dilindungi dari gangguan setan. Doa itu sebagaimana tertulis di dalam Al-Qurán sebagai berikut:
“Dan sesungguhnya aku mohon kepada-Mu perlindungan untuk dia (Maryam) dan keturunannya (Isa) dari gangguan setan terkutuk.” (Q.S. 3:36)
Ketiga, kisah keterlibatan Iblis dalam hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslimm berbunyi, “Ketika Iblis datang untuk menikamnya, maka tikaman itu mengenai tabir.
” Tujuan Iblis dan setan dalam aksinya ini adalah untuk mempengaruhi manusia agar menyimpang dari fitrahnya, yakni beriman tauhid dengan bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya yang wajib disembah.
Kesaksian ini terjadi di alam azali ketika Allah menanyai mereka satu per satu tentang siapa Dia?
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا
Artinya: “Bukankah Aku (Allah) ini Tuhan kamu? Mereka menjawab: “Ya, kami menjadi saksi.” (Q.S. 7:172)
Alasan Kenapa Bayi saat lahir di Adzanin dan Komatin
Terkait dengan godaan setan dan Iblis di atas, Sayyid Abdullah Al-Haddad selanjutnya menjelaskan bahwa sunnah hukumnya mengumandangkan adzan di telinga kanan si bayi yang baru lahir dan iqamat di telinga kirinya. Hal ini tak lain merupakan upaya penyelamatan terhadap si bayi agar ia tetap dalam dalam fitrahnya, yakni beriman tauhid.
Oleh karena itu, Rasulullah Saw. menyuruh umatnya untuk mengumandangkan adzan di dekat telinga kanan bayi dan diqamatkan dekat telinga kiri bayi, agar terhindar dari bisikan setan.
Rasulullah Saw. bersabda: “Ajarkanlah kalimat ‘Laa ilaaha illallah’ kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar.” (HR. Al-hakim).
Kesimpulannya bisa dikatakan dapat diketahui bahwa Nabi Isa dan ibunya Siti Maryam alaihima salam tidak menangis ketika masing-masing dilahirkan ke dunia karena Allah memang melindunginya dari tempelengan setan. Keduanya, ibu dan anak ini, memang orang-orang luar biasa karena sang anak lahir dari sang ibu yang masih perawan suci – sebuah fenomena yang menguji keimanan kita sepanjang masa. (ed.AT/ibadah.co.id/nu online)