Ibadah.co.id – Ustaz Yusuf Mansur menangis saat menyaksikan alumni pesantren Daarul Quran memberikan kesaksian di stasiun televisi terkait kondisi yang terjadi saat peledakan di Beirut, Lebanon.
“Ini Fitra Alif, santri Daqu. Merinding. Terharu. Alumni. Sangat loyal ke Daqu. Dan saya nangis. Kami nangis. Beliau selamat. Mengingat ledakannya dahsyat banget,” tulis Ustaz Yusuf Mansur dalam akun instagramnya, Rabu (05/08).
Dalam kondisi yang sangat merinding, ditambah lagi kondisi para alumni pesantrennya, seolah apa yang dirasakan saat ini akan sama dirasakan santrinya di Lebanon.
Dengan menyaksikan Fitra Alif memberikan kesaksian di TVOne, dia menceritakan masa lalu santrinya saat masih belajar di pesantren Daarul Quran.
“Kami masih inget Fitra Alif saat baru dianter ke ayah ibunya. Sakarang dah jadi mahasiswa di Lebanon. Dan gak lupa sama Qur’annya. Plus malah jadi penyambung silaturahim kami dengan Syeikh2 Ahlul Qur’an di sana,” sambungnya.
Tidak hanya Fitra Alif, masih ada beberapa santri Indonesia yang belajar di negara Lebanon. Beruntungnya, santri-santri tersebut selamat dari musibah peledakan yang dahsyat.
“Ada lagi. Fatir dkk. Tapi saya belum terhubung. Semoga semua WNI di sana dan di mana pun, selamat. Baruan dapet kabar apdet… Dari Ananda Fitrah Alif. Beliau ngabarin, 65 mahasiswa Indonesia di sana, selamat semua. Alhamdulillaah. Juga semoga semua WNI dan tentara2 kita di sana, selamat. Aamiiin,” lanjut Ustaz Yusuf Mansur.
Melihat kejadian tersebut, Ustaz Yusuf Mansur langsung berkomunikasi dengan Fitra Alif untuk menanyakan lebih lanjut. Beruntungnya, lokasi santri Indonesia sangat jauh dari ledakan di Beirut, Lebanon.
“Kami ketika kejadian di Tripoli jauh jaraknya dari Beirut, 80KM jarak tempuh darat sekitar 2 jam,” tulis Alif kepada Ustaz Yusuf Mansur.
“Ayah kepcer WA an ini agar semua orang tua mahasiswa/i Indonesia di sana, tenang,” balas Ustaz Yusuf Mansur. (HN/Kontributor)