Wafatnya Malik Fadjar Menjadi Kehilangan Besar Bagi Kemenag
Ibadah.co.id- Fachrul Razi selaku Menteri Agama turut berduka cita atas wafatnya Abdul Malik Fadjar, Menteri Agama zaman Presiden BJ Habibie. Fachrul Razi mengatakan bahwa dengan berpulangnya beliau adalah salah satu kehilangan besar bagi Kementerian Agama. Abdul Malik Fadjar wafat pada Senin (07/09/20).
“Innalillahi wa innailaihi raji’un. Saya menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Prof A Malik Fadjar pada Senin malam ini,” ujar Fachrul.
Melansir dari republika.co.id pada Selasa (08/09/20), Abdul Malik Fadjar diketahui bahwa menjabat sebagai Menteri Agama RI tahun 1998-1999. Sosok kelahiran Jogjakarta pada 22 Februari 1939 ini, dikenal sebagai seorang yang telah merasakan lika-liku di dunia Pemerintahan.
“Ini menjadi kehilangan besar bagi kami Keluarga Kementerian Agama. Bukan saja pernah menjabat sebagai Menteri Agama, tapi beliau juga merupakan tokoh pengembangan pendidikan Islam,” ungkapnya.
Kemudian, Fachrul mengungkapkan bahwa sosok Malik Fadjar sebagai salah satu penggerak pendidikan Islam yang memiliki kiprah besar sejak dia masih muda. Malik terlahir dari keluarga Muhammadiyah dan telah menjadi salah satu produk pendidikan Kementerian Agama.
“Yang menarik, beliau telah membangun karir mulai menjadi guru pada Sekolah Rakyat Negeri (SRN), hingga kemudian menjadi Dirjen pada Ditjen Bimbaga Islam Kemenag di tahun 1995an,” ucap Fachrul.
Dia dikenal pula sebagai sosok yang banyak melakukan pembenahan dan inovasi, seperti pengembangan manajemen berbasis sekolah dan Madrasah Aliyah Model serta Madrasah Aliyah Keterampilan.
“Beliau ikut berjasa dalam pengembangan pendidikan Islam,” imbuhnya.
Maka dari itu, tidak heran jika Malik pernah mendapat tanda kehormatan yang tinggi sebagai Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana oleh Presiden BJ Habibie pada tahun 1999. (DAF)