Zikir dan Doa Kebangsaan di Tengah Pandemi, Menag : Doa adalah Senjata
Ibadah.co.id- Dalam rangka mensyukuri kemerdekaan, menjaga spirit serta menyempurnakan ikhtiar lahir bangsa dalam melewati masa pandemi Covid-19, sebagai umat beragama hendaknya melengkapi upaya tersebut dengan zikir dan doa kepada Allah SWT.
“Menghadapi pandemi yang hinga kini juga belum usai, perlu masing-masing kita menundukkan kepala, bersimpuh, dan memuji keagungan Tuhan, menambah kekuatan iman dan ketabahan. Pemerintah dan masyarakat harus bersatu menangani Covid-19,” tandasnya.
Hal ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Zikir dan Doa Kebangsaan untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-76 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar secara virtual.
Dalam kegiatan Zikir dan Doa Kebangsaan tersebut, berhimpun para tokoh lintas agama. Mereka memanjatkan doa sesuai keyakinan dan tata cara masing-masing untuk keselamatan dan kemaslahatan seluruh bangsa.
Baca Juga : Kemenag Targetkan Vaksinasi ASN dan Keluarganya Tuntas Tahun Ini
“Sejalan dengan keyakinan kita sebagai umat beragama, doa adalah senjata ampuh bagi orang beriman,” sambungnya.
Gus Menteri menambahkan, doa adalah penenang jiwa, dan doa merupakan penumbuh harapan hidup. Kehidupan harus dijaga sebagai anugerah tersebar dari Tuhan.
Setiap bencana dan cobaan yang diturunkan Tuhan, lanjut Menag, adalah untuk menyadarkan manusia agar mawas diri dan kembali mendekatkan diri kepada-Nya serta mengikuti petunjuk hidup yang diberikan-Nya.
“Semoga pandemi lekas berakhir dan kehidupan normal dapat kita nikmati kembali dengan senantiasa bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan-Nya melebihi masa-masa sebelumnya,” harap Menag.
Kementerian Agama mengajak seluruh jajaran pimpinan pemerintahan, kementerian/lembaga, ASN, TNI/Polri, ulama dan tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan protokol kesehatan dan memberi contoh nyata untuk masyarakat.
“Kampanye kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan: Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Mengurangi Mobilitas, Mengurangi Kerumunan, serta Doa, atau kampanye 5 M+1D perlu dimasifkan agar menjangkau semua lapisan masyarakat di mana pun,” ujar Menag di hadapan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin, Minggu (1/8).
Zikir Kebangsaan ini dipimpin Prof. Dr. K.H. Said Agil Husin Al Munawar yang kemudian ditutup dengan doa yang dilangitkan Dr. Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, didampingi lima tokoh lintas agama. (EA)
Baca Juga : Ikhtiar Batin, Kemenag Gelar Tahlil Nasional “Doa untuk Syuhada” Hari Ini
[…] Baca Juga : Zikir dan Doa Kebangsaan di Tengah Pandemi, Menag : Doa adalah Senjata […]